LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID — Jalan milik Provinsi Penghubung antara Lintau dan Payakumbuh Rusak Parah sepanjang 30 kilometer (Nagari halaban, Tanjung Gadang, Labuah Gunuang, Batu Payuang, Balai Panjang, Bukik Sikumpa, Mungo, Andaleh, Sungai Kumuyang).
Hai ini disebabkan oleh kapasitas jalan tidak sebanding dengan mobil pengangkut yang lewat. (Over tonase, Red)
Berangkat dari hal tersebut, Persatuan Wali Nagari Limapuluh Kota (Perwanaliko) dan persatuan Anggota Bamus Seluruh Indonesia (PABPDSI) Lima Puluh Kota mengunjungi kantor DPR-RI untuk mengadukan hal hal tersebut ke Komisi V DPR-RI, Selasa (17/09).
Dalam kunjungan tersebut, Perwanaliko dan PABPDSI Liko di sambut langsung oleh Athari Gauthi Ardi, Anggota DPR-RI Fraksi Partai Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam sambutannya, Idris Wali Nagari Balai Panjang yang juga Sekretaris Perwaliko menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap Pemerintah Provinsi yang kurang memperhatikan ruas jalan Payakumbuh-Lintau yang sudah rusak parah tersebut. Idris menerangkan penyebab rusaknya ruas jalan tersebut dikarenakan aktifitas mobil pengangkut batu tambang (batu andesit) yang melebihi kapasitas dari jalan.
Lebih lanjut, Idris mengungkapkan selaku Wali Nagari dirinya memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan masalah jalan lintas yang menjadi jalan utama di beberapa nagari ini kepada pusat.
“Banyak warga yang mengeluh dan menyampaikan aspirasinya kepada kami tentang rusak parahnya jalan lintas tersebut, aktifitas mereka terganggu, anak-anak pergi ke sekolah jalan dipenuhi debu, ini sangat berbahaya untuk kesehatan anak-anak kita” ungkapnya.
Idris, sekretaris Perwanaliko menyampaikan harapannya ada perhatian khusus dari provinsi dan pusat untuk memperbaiki ruas jalan Payakumbuh-Lintau yang rusak parah.
“Kami berharap, ada kucuran dana dari provinsi dan pusat untuk memperbaiki jalan tersebut, karena jalan ini merupakan jalan lintas dan satu-satunya akses jalan utama dari lebih dari 11 Nagari di Kabupaten Limapuluh Kota.” pungkasnya.
Senada dengan itu, di tempat yang sama Yentiawarman, Ketua Bamus Batu Payuang yang juga Ketua PABPDSI Limapuluh Kota menyampaikan rasa kekecewaannya kepada pihak provinsi yang terkesan tutup mata dan tidak memperhatikan jalan Payakumbuh-Lintau yang rusak parah akibat aktifitas perusahaan batu tambang Andesit.
“Kapasitas jalan lebih kurang hanya 8 ton, sedangkan mobil tambang yang lewat bisa mencapai 30 ton, inilah yang menyebabkan jalan ini rusak parah,” ujarnya.
Dijelaskan Yentiawarman, dampak negatif dari aktifitas perusahaan batu tambang Andesit ini sangat merugikan masyarakat, baik dari segi perekonomian, pendidikan dan kesehatan.
“Kalau musim panas, jalan berdebu, kalau musim hujan jalan berlubang, berlumpur. Anak-anak ke sekolah melewati jalan yang berdebu. Hal ini sangat mengganggu kesehatan terutama anak-anak dan balita,” sambungnya.
“Ruas jalan ini sudah sangat lama rusak parah, dan tidak ada perhatian dari pihak provinsi. Padahal izin dari aktifitas perusahaan batu tambang yang berada di sekitar lokasi yang mengeluarkan Pemerintah Provinsi, untuk itu kami pada hari ini menyampaikan aspirasi kami kepada pusat melalu DPR-RI. Mudah-mudahan segera ditindaklanjuti.” tukasnya.
Setelah para perwakilan Wali Nagari dan Bamus Kabupaten Limapuluh kota menyampaikan maksud dan tujuannya, Athari Gauthi Ardi Anggota DPR-RI Fraksi Partai Amanat Nasional mengucapkan terima dan memberikan apresiasi kepada Wali Nagari dan Bamus se-Kabupaten Limapuluh Kota yang telah hadir pada kunjungan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi tindakan bapak ibu semuanya. Jauh-jauh hadir dari Limapuluh Kota ke Gedung DPR-RI pusat untuk menyampaikan aspirasi dari warga bapak ibu semuanya,” tuturnya.
Athari, selalu Anggota DPR-RI komisi V yang membidangi infrastruktur dan perhubungan mengatakan dirinya sangat prihatin terhadap rusaknya ruas jalan Payakumbuh-Lintau tersebut yang disebabkan oleh aktifitas perusahaan tambah batu andesit.
“Saya sangat prihatin mendengar keluhan bapak ibu semuanya, ini merupakan bidang saya selalu komisi V DPR-RI, aspirasi bapak ibu semuanya nanti akan saya sampaikan. Mohon bersabar. Insyaallah saya akan memeberikan perhatian khusus untuk Kabupaten Limapuluh Kota mengenai masalah ruas jalan Payakumbuh-Lintau ini,” kata Athari Gauthi Ardi anggota DPR-RI Fraksi PAN.
Di tempat terpisah, Mardo Aries Bamus Nagari Ampalu menjelaskan keadaan ruas jalan Payakumbuh-Lintau yang sangat tidak layak lagi untuk disebut jalan lintas.
“Hampir semua bagian ruas jalan rusak parah, tidak layak lagi untuk dilalui, apalagi terhadap mobil pengangkut tambang batu andesit. Dimusim panas pengguna jalan disambut oleh debu, dimusim hujan seperti kolam berenang,” ujarnya. (26/09). (*)