Teks foto: Pelaksanaan Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan pada rangkaian Kaba Festival X 2025 di Hotel Daima, Rabu (19/2/2025) kemarin. KIKI NOFRIJUM
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Seni pertunjukan berbasis seni tradisi ataupun kontemporer tidak hanya hidup sebatas banyaknya pertunjukan yang dipanggungkan. Kehadiran tulisan dalam bentuk reportase, ulasan, dan kritikan juga berperan penting bagi kebertahanan seni pertunjukan.
Hal itu disadari Nan Jombang Dance Company melalui upayanya menghelat Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai Rabu (19/2/2025) hingga Jumat (21/2/2025) di Hotel Daima Padang.
Direktur Kaba Festival Nan Jombang Dance Company, Angga Mefri mengatakan workshop penulisan ini bagian dari serangkaian kegiatan Kaba Festival X 2025 yang dipercayai pelaksanaannya oleh Kementerian Kebudayaan RI melalui Dana Indonesiana-LPDP.
“Ini merupakan suatu upaya yang penting bagi kita dalam melanggengkan seni pertunjukan. Kita tahu penulisan tentang seni pertunjukan bagian terpenting dalam menjaga ekosistem berkesenian. Namun, kita sudah jarang menemukan tulisan-tulisan yang serius tentang seni pertunjukan ini,” katanya.
Workshop ini, jelas Angga, tak hanya menyikapi persoalan langkanya penulisan-penulisan yang menyinggung seni pertunjukan saja. Namun, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mendorong bersama keberlanjutan seni pertunjukan di Sumatera Barat (Sumbar) saat ini.
“Apalah daya seni pertunjukan kalau ruang-ruang lain seperti tulisan ini tidak mendukung. Kita yakin seni pertunjukan itu terus berlangsung, tapi secara perkembangan kita tidak begitu tahu. Makanya ini sangat penting untuk mendorongnya agar ekosistem berkesenian itu semakin kuat,” ujarnya.
Menurut Angga, hadirnya tulisan mengenai seni pertunjukan sebagai wujud apresiasi seni yang berperan terhadap semangat keberlanjutan seni pertunjukan. Sehingga seni pertunjukan tidak terbatas pada sebuah pertunjukan yang dipanggungkan, tapi juga menjadi penyegar melalui iringan tulisan, baik kritikan maupun reportase mendalam terhadap seni pertunjukan tersebut.
“Harapannya tentu ini akan menjadi sinergi yang luar biasa. Mari kita tingkatkan kualitas penulisan sebagai bentuk apresiasi terhadap jalannya seni pertunjukan,” katanya.
Pada Workshop Apresiasi Penulisan Seni Pertunjukan ini mendatangkan peserta yang dikuratori langsung oleh Nan Jombang Dance Company. Kemudian dipandu moderator M. Subhan dan pemateri Frans Sartono dari Kompas bersama Khairul Jasmi dari Harian Singgalang. (*)