HARIANHALUAN.ID – Nama Risdayeni terkenal di kalangan agen BRILink di Sumatra Barat. Perempuan kelahiran 1972 ini acap kali menang penghargaan sebagai Super Agen BRILink, sebab mampu mencatatkan 200-400 transaksi tiap harinya.

Kepada Haluan, Selasa (22/4/2025) wanita yang sehari-hari menjadi agen beras di Jl. Raya Balai Gadang Lubuk Minturun Kota Padang ini menceritakan awal mula kesuksesannya menjadi agen BRILink.
“Awal tahun 2016 saya mengunjungi BRI KCP Bypass membawa uang Rp3 juta dengan maksud mendaftar menjadi agen BRILink,” ujarnya.
Saat itu, Risdayeni menunggu hingga permintaannya diproses. Sebulan menanti, belum juga ada kabar.
Risdayeni, mencoba mendatangi cabang BRI lain. Kali ini ia ke BRI unit Kuranji. Dengan maksud yang sama, berbekal modal Rp3 juta yang masih disimpannya.
Awalnya Ia sempat minder. Sebab hanya berpakaian sederhana dengan setelan daster, dan sendal jepit. Tampilan yang dipertahankannya sampai kini, bahkan setelah menjadi nasabah prioritas.
Di BRI unit Kuranji ibarat toples bertemu tutup. Seminggu kemudian, BRI unit Kuranji memproses permohonannya menjadi agen. Hingga terpampang lah nama Agen Risdayeni di sudut kedai beras miliknya.
“Saya masih ingat hari pertama buka langsung ada 7 transaksi, hari berikutnya terus meningkat sampai 70 transaksi tiap harinya,” tuturnya.
Diawal debutnya, suaminya pun bahkan tidak tau. Kenapa Risda seringkali menukar uang dan bolak balik ke bank.
Saat diceritakan, sang suami yang berprofesi sebagai kepala gudang alat berat ini sangat mendukung usaha Risda Yeni.
“Tap. Langsung hari itu ditransfer Rp50 juta untuk tambahan modal,” kata dia.
Beberapa saat pokok beserta untung dikantonginya. Modal dari suami berhasil dipulangkannya. Risdayeni bertekad tidak mencampurkan uang pemberian suami dengan usahanya. Hal itu agar pembukuannya jelas.
Hari berlalu, hingga dalam sehari mencapai 400 transaksi di agen BRILink miliknya.
“Tarif murah saja. Dibawah satu juta untuk satu kali transaksi biaya adminnya hanya Rp3.000. Hal ini membuat orang lebih memilih ke agen saja dari pada jauh ke ATM,” jelasnya.
Jika dikalkulasikan perputaran uang perbulan mencapai miliaran rupiah dengan laba bersih mencapai puluhan juta perbulan.
Disamping biaya transaksi murah, salah satu kunci lain agen BRILink miliknya selalu ramai yakni selalu buka setiap hari.
“Setiap hari selalu buka. Dari jam 07.00-22.00 WIB. Sekarang sudah ada anggota. Mereka gantian shift siang dan malam,” katanya.
Diakuinya, saat ini transaksi memang tidak seramai dulu. Sebab agen BRILink sudah dekat-dekat sekali jaraknya. Namun sebanyak 200-250 transaksi perhari masih dicapainya.
Agar lebih menarik, Ia membuat inovasi memberikan reward bagi pelanggan setia.
“Jadi saya hadirkan kupon undian. Tiap transaksi kumpulkan. Nanti masukkan dalam kotak undian,” ujarnya.
Hadiah nya bukan kaleng-kaleng. Namun hadiah besar seperti mesin cuci, kulkas, kipas angin, setrika, dispenser dan berbagai hadiah lainnya.

Beragam hadiah itu juga menjadi bentuk syukur Risdayeni atas rezeki yang dilimpahkan Tuhan atasnya.
Ia juga berhasil mengantarkan tiga anak angkatnya meraih gelar sarjana.
“Ada dua di UIN sudah tamat. Iba karena mereka anak yang tekun, rajin, ada juga anak yatim tidak punya bapak. Satu lagi kuliah jurusan hukum di Bandung sedang menunggu waktu wisuda,” paparnya penuh kebanggaan.
Dari menjadi agen ini pula, ia juga membantu biaya pengobatan kakaknya yang mencapai ratusan juta.
Menurutnya dengan membantu orang mampu memperlancar rezekinya.
Dari hasilnya menjadi agen, Risdayeni telah berhasil membeli tanah, dan tiga mobil secara tunai.
Ia juga seringkali mendapat undangan dari kegiatan dan penghargaan BRI di Jakarta. Kemudian memenangkan hadiah Super Agen BRIlink.
“Dapat dua motor dari BRI. Beat dan NMax. Pernah dapat emas 10 gram, 5 gram dan banyak lagi,” jelasnya.

Menariknya, ia tetap mempertahankan gaya hidup yang sederhana.
“Saat ke Jakarta saya pilih naik bus. Karena trauma naik pesawat. Sampai diantar oleh pegawai-pegawai bank BRI yang sangat ramah dan baik-baik,” jelasnya.
Dengan berbagi dan hidup sederhana menjadi bentuk bersyukur baginya atas semua rezeki dari Allah.
Pengalaman hidup Risdayeni adalah salah satu bukti suksesnya agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai).
Terpisah, RCEO BRI Padang, Riza Pahlevi mengatakan agen BRILink menjadi salah satu inovasi yang ramai diminati saat ini.
“Agen BRILink merupakan sebuah perluasan layanan yang dirancang untuk memudahkan akses perbankan bagi masyarakat. Warung-warung kelontong hingga konter hp kini makin tertarik untuk bergabung menjadi agen BRILink,” tuturnya.
BRI Regional Office (RO) Padang menargetkan ada 35.795 Agen BRILink pada tahun 2025 ini.
“Target kita tahun 2025 ini 35.795 agen BRILink,” ucap RCEO BRI Padang, Riza Pahlevi kepada Haluan di Padang.
Target tersebut bukan asal sebut. Namun Riza optimis sebab hingga akhir 2024, sudah ada 34.498 agen BRILink di Sumbar.
“Data saat ini yang menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) sebanyak 1.348 agen, dan yang menggunakan aplikasi BRILink mobile sebanyak 33.150 agen. Total 34.498 agen,” jelasnya.
Mendukung pernyataan tersebut, Kepala OJK Sumbar, Roni Nazra menyebut melalui ketentuan Peraturan OJK No. 22 Tahun 2023, OJK mewajibkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk aktif melaksanakan program inklusi keuangan, salah satunya dengan memperluas jaringan agen Laku Pandai.
“Tujuannya agar layanan keuangan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil,” kata Roni kepada Haluan.
OJK Sumatera Barat juga bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Akademisi, PUJK, dan Stakeholder lainnya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong program-program inklusif.
OJK Sumatera Barat mendorong bank untuk terus memperluas jangkauan dan kapasitas agen Laku Pandai, agar tidak hanya menjadi perpanjangan layanan bank, tetapi juga berperan sebagai agen edukasi keuangan di tingkat komunitas.
Upaya ini turut disinergikan dengan program-program pemerintah daerah, guna memastikan bahwa intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan berkelanjutan. (h/yes)