Sementara sebagai penginisiasi lomba, Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyampaikan, lomba dari 98 karya ini berakhir dengan terpilihnya 10 lagu terbaik dari para pencipta kawakan yang sudah diumumkan para Acara Penutupan Pekan Budaya Sumbar di Taman Budaya 5 Oktober 2022.
“Ada 88 karya dari 98 karya yang belum beruntung. Ini hanya masalah waktu, ada seniman yang besarnya dari kompetisi ada juga yang tidak. Teknologi digital mengiring penyanyi muda terkenal. Keberadaan PAPPRI bisa menjembatani keadaan dan kekosongan seniman, teruslah munculkan karya terbaik,” tuturnya.
Sementara sebelumnya, tim juri dari lomba cipta lagu Minang ini terdiri dari Agus Thaher, Husin Daruhan, Sexri Budiman, Nover T., Syafri Novera, Yulizal Yunus (UIN) dan Wilma Sriwulan (ISI Padang Panjang).
Hasil keputusan dewan juri 10 lagu terbaik untuk Tahun 2022, yakni Dek Kain Indak Saragi ciptaan Nila Sahirman, Tagak Ragi Dek Bacolok ciptaan Rollys Koto, Biso Ujuang Kato ciptaan Rhian D Kincai, Taganggam Bayang-bayang ciptaan A. Cancera, Pasan Mandeh ciptaan Rika Amir, Dunsanak Raso Rang Lain ciptaan Ades Sadewa, Sauah Putuih ciptaan Era Darwis, Padiah Ditikam Duto ciptaan Imran Boer, Cinto Bamiang ciptaan Ronny Mansiang dan Bamandi Pitanah ciptaan Alextri Caniago. (*).