Pria yang pernah dinobatkan pemuda pelopor bidang teknologi dan seni budaya Provinsi Sumatera Barat tersebut membebaskan para pendengarnya merepresentasikan lagu dalam album “media rasa”.
Menurut Ragadupa, karena setiap lagu punya kisahnya masing- masing sehingga setiap orang dapat bebas memaknainya. Cerita dari apa yang dirasakan, dilihat, dan alami. Ragadupa meyakini bahwa sebagai seorang pegiat seni, salah satu media yang baik untuk melampiaskan isi dan kegundahan hati adalah melalui sebuah lagu.
Selama proses produksi album media rasa melibatkan dan dibantu beberapa pihak yang pendukung, diantaranya Loko Alhamra, Dayu Pratama, 3am Studio, Deni Januarta, Ariski Triputra, Boy Chandra, Farid Sauki, Tee artwork, Suci larassaty, dan lainnya.
Pria kelahiran 10 Mei 1994 itu tentunya merasa sangat bangga karena eksistensinya untuk berkiprah di blantika musik tanah air akhirnya terwujud. Ia berharap karya nya dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia dan menjadi penyemangat untuk karya-karya selanjutnya. (*)