Para artis tersebut berasal dari bebagai kota di Indonesia, yaitu ; Sanchai Yang (Banyuwangi), Sanggara (Banyuwangi/ Jember), Aceng Gimbal (Jakarta), Luddy Roos (Jakarta), Eckel Roos (Jakarta), Novee Bunga (Bandung), Bayu Lesmana (Bengkulu), Kiting (Jakarta), Dapshara (Jakarta), Adiba Cahya (Surabaya), Alvin Maulana (Surabaya), Tety Widiastuti (Jakarta), Yuanita (Lumajang), dan Rara Zen (Kediri/Jogja).
Dia mengaku optimis dengan kemampuan para artis Indonesia Records. Ia yakin karena sebagian dari para artisnya sudah ada yang dikenal masyarakat, di antaranya yaitu ; Novee Bunga, ia bintang sinetron yang sedang dalam masa putar tiap hari di RCTI pada pukul 4 pagi selama bulan Ramadan 1443 Hijriyah ini. Juga ada Tety Widiastuti, saat ini ia pengurus bisnis digital dan hak cipta banyak penulis lagu, salah satunya Chossy Pratama, Maestro soundtrack sinetron-sinetron di Indonesia.
Selain itu juga ada Aceng Gimbal dengan aktivitasnya untuk anak-anak pesisir Pantai Wika – Cilincing Kalibaru. Saat ini Aceng Gimbal juga aktif di Komunitas Trotoar Indonesia, ia didapuk sebagai Presiden Trotoar.
“Seperti namanya, Indonesia Records. Indonesia ini luas dan terdiri dari banyak daerah. Saya yakin setiap daerah punya potensi hebat yang patut diwadahi. Dan saya selalu tanamkan kepada mereka nilai-nilai ketekunan, kesabaran, dan kesetiaan,” kata Rulli Aryanto.
Lebih lanjut Rulli mengungkapkan, Indonesia Records ia dirikan bersama Tety Widiastuti dan Tjong Sartono (alm) pada tahun 2008 di Jakarta.
Awalnya Indonesia Records bernama Napakboemi Records. Napakboemi Records mereka perbaharui dengan nama Napakboemi Panca Senada sebagai holding company yang menaungi Indonesia Records, Tune Lab Records, Hebat Records, Indonesia Music Society, Nontonkonserdotcom, Mentari Management, dan beberapa unit usaha lainnya.