Dua tahun perjuangannya, tapi tidak ada penontonnya saat itu. Hingga suatu saat, ia mengikuti algoritma youtube. Setelah itu, ia mencoba membikin konten tentang sebuah aplikasi.
Dengan reminder dan rekomendasi youtube, dalam sehari ia dapat penonton 1.000-an lebih. “Bahagia banget rasanya. Dan sebenarnya 1.000 subscriber itu susah banget. Akhirnya konsisten membuat konten. Hingga Agustus 2020, youtube dimonetisasi (bisa menghasilkan uang). Karena syaratnya minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayang,” ucapnya.
Akhirnya, gaji pertama dikantonginya pada Oktober 2020. Itupun masih belum seberapa. Terus, dengan diingatkan youtube untuk bikin tema yang sama setiap bikin konten.
“Alhamdulillah Allah kasih jalan lewat youtube. Tapi memang perjuangannya itu panjang, dari dua tahun lebih hampir tiga tahun, baru bisa dimonetisasi dan dapat followers sebanyak itu,” kata Darti yang juga mengisi waktu senggangnya dengan mengajar tahfiz.
Jadi bukan seperti yang terlihat oleh orang-orang followers banyak bisa dapat penghasilan dari youtube, padahal ada perjuangan yang panjang dibaliknya.
“Memang susah banget. Butuh konsistensi untuk menakhlukannya. Andai waktu dua tahun saya menyerah, mungkin tidak sampai di titik sekarang,” ucap alumni SMA 7 Padang ini menutup. (*)