Youtuber Minang, Darti Rahmah Raup Kesuksesan dari Dunia Digital

Darti Rahmah

Darti Rahmah

Kegigihan Darti Rahmah mengantarkan menjadi youtuber asli Minang. Ia meraup kesuksesan dari dunia digital, terutama youtube, instagram dan snackvideo.

Kepada Harianhaluan.id, alumni Unand ini mengakui tidak pernah terpikirkan akan menjadi youtuber. Hingga sekarang memiliki sejumlah aset, seperti mobil, rumah yang sudah direnovasi menjadi sangat layak dan sekarang sedang menunaikan ibadah umrah di tanah suci.

“Karena bayangannya seperti biasa saja, habis tamat kuliah kerja dapat uang. Jadi waktu tamat kuliah kerja, taulah gaji di Padang enggak seberapa. Bahkan pernah kerja di salah satu tempat, gaji itu kecil sekali,” katanya.

“Karena juga dari dulu kehidupan keluarga itu susah banget, memang pengen tujuannya dapat uang banyak. Atau setidaknya bisalah merenovasi rumah. Karena memang cita-citanya membantu orang tua. Sejak umur 4 tahun, Tahun 2000 ayah meninggal. Jadi tamat kuliah kepikiran terus bisa mendapatkan uang,” tuturnya menyambung.

Pernah juga ia merambah dunia kerja, seperti berdagang dan kerja di sebuah instansi, namun alhasil yang didapatkan tidak menjanjikan.

“Jadi habis-habis gitu aja. Akhirnya saya coba buat video-video viral. Karena suka buat video dari kuliah. Modalnya HP doang, background-nya jilbab hitam saya pasang,” ucapnya.

Dua tahun perjuangannya, tapi tidak ada penontonnya saat itu. Hingga suatu saat, ia mengikuti algoritma youtube. Setelah itu, ia mencoba membikin konten tentang sebuah aplikasi.

Dengan reminder dan rekomendasi youtube, dalam sehari ia dapat penonton 1.000-an lebih. “Bahagia banget rasanya. Dan sebenarnya 1.000 subscriber itu susah banget. Akhirnya konsisten membuat konten. Hingga Agustus 2020, youtube dimonetisasi (bisa menghasilkan uang). Karena syaratnya minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayang,” ucapnya.

Akhirnya, gaji pertama dikantonginya pada Oktober 2020. Itupun masih belum seberapa. Terus, dengan diingatkan youtube untuk bikin tema yang sama setiap bikin konten.

“Alhamdulillah Allah kasih jalan lewat youtube. Tapi memang perjuangannya itu panjang, dari dua tahun lebih hampir tiga tahun, baru bisa dimonetisasi dan dapat followers sebanyak itu,” kata Darti yang juga mengisi waktu senggangnya dengan mengajar tahfiz.

Jadi bukan seperti yang terlihat oleh orang-orang followers banyak bisa dapat penghasilan dari youtube, padahal ada perjuangan yang panjang dibaliknya.

“Memang susah banget. Butuh konsistensi untuk menakhlukannya. Andai waktu dua tahun saya menyerah, mungkin tidak sampai di titik sekarang,” ucap alumni SMA 7 Padang ini menutup. (*)

Exit mobile version