PADANG, HARIANHALUAN.ID – Gerak langkahnya atraktif. Tabuh tambua tasa yang dimainkan Grup Sabariyah itu mengolaborasikan langkah-langkah silat nan tegas. Langkah simpia, pitunggua, dan sonsong langkah bak mengayun indah dalam ritme tabuhan Tambua Tansa yang dilangsungkan.
Panggung apresiasi yang dimainkan Grup Sabariyah dari Maninjau, Kabupaten Agam itu tersaji dalam helatan Festival Nan Jombang Tgl3 di Gedung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang, Kota Padang, beberapa waktu lalu.
Grup Sabariyah menamai pertunjukannya itu dengan “Induak Tambua”. Pertunjukan seni ini berpijak pada pertunjukan seni Gandang Tambua khas Maninjau Agam dengan koreografi indah yang menyadurkan langkah-langkah silat yang tegas namun memukau.
Pertunjukan seni “Induak Tambua” beranjak dari sebuah peristiwa nyata yang dialami dan hanya diketahui oleh para penghuni tambua. Pada pukul tertentu di malam hari, penghuni tambua tansa ini sering kali mendengar suara tambua yang berbunyi dengan sendirinya.
Bunyi-bunyi yang keluar dengan sendirinya, menyatu dalam raga tambua yang kemudian melahirkan sebuah pertunjukan khusus akan tambua tansa dari peristiwa bunyi tambua tersebut. Bunyian itu disebut sebagai induk yang setelahnya melahirkan bunyian lain, sehingga jadilah pertunjukan seni “Induak Tambua”.
Di awal pertunjukan, “Induak Tambua” mengawali pertunjukannya dengan konsep kontemporer yang menyajikan silat dalam keheningan panggung di antara tambua-tambua yang terletak di sisi panggung. Sampai sekitar 7 menit pengawal pertunjukan, barulah tambua-tambua itu dimainkan seakan sang pemain memulai penyatuannya dengan tambua.