Keterangan foto: UPGRISBA sukses melaksanakan Program Pembinaan IRT-UM Tahun 2024 yang dibiayai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. IST
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA) baru-baru ini, berhasil melaksanakan Program Pembinaan Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro (IRT-UM) Tahun 2024, yang dibiayai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan tata kelola, peningkatan mutu dan kapasitas produksi, dan pengembangan bisnis dan pemasaran Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro di Sumatera Barat.
Dalam hal ini, UPGRISBA menurunkan Tim Task Force Program Pembinaan IRT-UM yang diketuai Dr. Zulfaneti, M.Si, dan Dr. Yendra, M.Hum selaku Wakil Ketua.
Anggota tim tersebut, yakni Dr. Erismar Amri, M.Si, Alfatory Rheza Syahrul, M.M, Yosmed Hidayat, M.Si, Arie Zella Putra Ulni, M.Pd, Kaksim, M.Pd, Citra Ramayani, M.E, Ade Dewi Maharani, M.Pd, Ami Anggaraini Samudra, M.Sc.
Sebagai bagian dari program ini, Universitas PGRI Sumatera Barat membina tiga mitra usaha, yaitu Dakak-dakak Zahara dan Batik Kopi Zelma Pariangan yang berlokasi di Pariangan, serta Achi Craft Galery di Kota Padang.
Dalam pelaksanaannya, sebut Zulfaneti, Universitas PGRI Sumatera Barat mengadakan serangkaian pelatihan untuk ketiga mitra usaha tersebut. Pelatihan pertama adalah mengenai manajemen organisasi dan sumber daya, yang bertujuan memberikan pemahaman tentang cara mengelola usaha secara efektif dan efisien.
Selain itu, ada pula pelatihan tentang penggunaan aplikasi keuangan yang bertujuan untuk membantu mitra usaha dalam memanfaatkan teknologi guna pencatatan keuangan yang lebih transparan dan akurat. Pelatihan ini sangat penting agar mitra usaha dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, serta meningkatkan efisiensi operasional usaha.
Selanjutnya, untuk mitra Batik Kopi Zelma Pariangan, pelatihan dilanjutkan dengan materi yang lebih teknis, yaitu teknik membatik dan ketahanan warna. Pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kualitas produk batik yang dihasilkan oleh pengrajin lokal di Pariangan.
Selain itu, ada juga pelatihan mengenai analisis kebutuhan konsumen, yang bertujuan untuk membantu mitra usaha memahami tren pasar dan preferensi konsumen, sehingga mereka bisa mengembangkan produk yang lebih sesuai dengan permintaan pasar. Pelatihan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana memahami dan memenuhi keinginan konsumen dengan lebih baik.
Sebagai bagian dari upaya digitalisasi, Universitas PGRI Sumatera Barat juga memberikan pelatihan digitalisasi untuk ketiga mitra usaha. Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan mereka cara memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan demikian, mitra usaha dapat bersaing lebih baik di pasar yang semakin terdigitalisasi. Kegiatan berikutnya adalah optimalisasi usaha, yang dilakukan dengan memberikan solusi terhadap kendala operasional yang dihadapi mitra usaha dan mengidentifikasi langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dalam bisnis mereka.
Selain itu, pelatihan tentang diversifikasi produk juga dilakukan untuk membantu mitra usaha mengembangkan variasi produk, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas.
Dengan diversifikasi produk, mitra usaha dapat menarik lebih banyak konsumen dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis produk saja. Semua pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mitra usaha dengan meningkatkan kualitas produk, kemampuan manajerial, dan pengelolaan keuangan mereka.
Secara keseluruhan, program pembinaan ini bertujuan untuk memperkuat keberlanjutan industri rumah tangga-usaha mikro di Sumatera Barat. Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan mitra usaha dapat tumbuh lebih baik, meningkatkan daya saing mereka, dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.
“Universitas PGRI Sumatera Barat berkomitmen untuk terus mendampingi dan membimbing mitra-mitranya agar mereka dapat berkembang lebih baik lagi dan bersaing di pasar yang lebih luas. Program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya membangun ekonomi daerah melalui pemberdayaan industri rumah tangga-usaha mikro,” kata Zulfaneti. (*)