Pengabdian Masyarakat Dosen UPGRISBA, Tanggulangi Bullying di Lingkungan Pendidikan

Foto bersama saat Tim dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling UPGRISBA melaksanakan pengabdian masyarakat di SMP Luki Padang, beberapa waktu lalu. IST

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Tim dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA) yang diketuai oleh Wira Solina M.Pd, beranggotakan Fuaddillah Putra. M.Pd., Kons dan Citra Imelda Usman M.Pd. Kons melaksanakan pengabdian masyarakat di SMP Luki Padang pada 23 Oktober lalu.

Dalam penjelasannya Wira menyampaikan, bullying merupakan masalah yang mendapatkan perhatian besar di lingkungan pendidikan di Indonesia. Hal ini lantaran perilaku ini dapat menjadi cikal bakal tindak kekerasan di lingkungan pendidikan dan juga di lingkungan rumah, seperti memicu terjadinya tawuran antarpelajar, kekerasan di dalam keluarga dan lain sebagainya.

“Berdasarkan hal tersebut kami melakukan pengabdian masyarakat ini. Melalui kegiatan ini, kami mengajak lingkungan sekolah untuk aktif melakukan tindakan preventif (pencegahan) atas perilaku bullying di lingkungan sekolah, khususnya di SMP Luki Padang,” ujar Wira.

Ia menuturkan, tindakan preventif penting dilakukan untuk mencegah kejadian atau kondisi yang tidak diinginkan, utamanya untuk menghindarkan siswa dari perilaku bullying.

Sementara itu, Kepala SMP Luki Padang, Asri, M., M.M menyatakan, kerja sama yang dibina SMP Luki Padang dan Universitas PGRI Sumatera Barat merupakan bentuk sinergi positif dalam menciptakan pemuda/pemudi tangguh, berkarakter, yang nantinya akan menjadi calon pemimpin menyambut Indonesia Emas 2045.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dosen UPGRISBA memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada para siswa melalui beberapa tahapan.

Pada pertemuan pertama layanan konseling diberikan dengan format klasikal ditambah dengan materi penjelasan apa itu bullying, bentuk perilaku bullying, dampak perilaku bulllying terhadap korban dan pelaku, serta usaha dalam mengatasi perilaku bullying di kalangan pelajar.

“Setelah kegiatan pertama, dilakukan proses selanjutnya yaitu melaksanakan evaluasi dan analisis hasil evaluasi, dan di lain kesempatan kami akan melanjutkannya dengan pelaksanaan layanan konseling dengan format kelompok serta individual,” ulas Wira.

Anggota tim pengabdian, Citra Imelda Usman menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menanggulangi perilaku bullying di kalangan siswa. Sebab, kata dia, berdasarkan data yang ada hingga pertengahan di pengujung tahun ini terjadi peningkatan perilaku bullying di kalangan siswa. Mirisnya lagi di salah satu sekolah dasar di Indonesia korban perilaku bullying ini malah ada yang meninggal dunia.

Fuaddillah Putra juga menambahkan, berangkat dari persoalan tadi, dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling UPGRISBA terjun langsung ke lapangan memberikan pelayanan konseling kepada peserta didik.

Sehingga impian salah satu tokoh pendidikan Indoneia Ki Hajar Dewantara dapat diwujudkan, yakni pendidikan harus menjadi sarana untuk mewujudkan impian dan hak anak-anak, serta dapat menuntun anak-anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Ia pun juga menegaskan, adapun moto dari bimbingan konseling ini adalah “di sekolah siap, di luar sekolah sigap, dan di mana-mana siap”. (*)

Exit mobile version