PADANG, HARIANHALUAN.ID — Keberadaan kucing liar di lingkungan kampus sering kali menjadi perdebatan. Bahkan ada yang menganggap mereka sebagai gangguan, tetapi tidak sedikit pula yang peduli terhadap kesejahteraan hewan-hewan ini.
Di Universitas Andalas (UNAND) semangat kepedulian terhadap kucing kampus kembali tumbuh melalui gerakan yang digagas oleh seorang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Khairunnisa, yang akrab disapa Ica Khair.
Gerakan peduli kucing kampus sempat vakum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dihidupkan kembali pada Agustus 2024 dengan hadirnya komunitas Cat Care Ind. Komunitas ini berawal dari inisiatif Ica Khair yang merasa prihatin melihat banyaknya kucing kampus yang terlantar dan tidak terurus. Seiring berjalannya waktu, komunitas ini berkembang dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Barat.
“Kucing kampus sering kali diabaikan, padahal mereka juga makhluk hidup yang membutuhkan perhatian dan perlindungan. Kami ingin menciptakan lingkungan yang lebih harmonis antara mahasiswa dan hewan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan,” ujar Ica Khair, Selasa (4/3).
Komunitas Cat Care Ind aktif melakukan berbagai kegiatan seperti street feeding, sterilisasi untuk mengendalikan populasi kucing liar, aksi penyelamatan (rescue), serta mencari adopter bagi kucing yang membutuhkan rumah. Selain itu, komunitas ini juga berupaya mengedukasi masyarakat melalui konten-konten di media sosial mereka, khususnya di Instagram @catcare_ind.
Keberadaan kucing di kampus sebenarnya memiliki manfaat tersendiri. Selain membantu mengontrol populasi tikus dan serangga, kucing juga memberikan efek positif bagi mahasiswa yang mengalami stres akibat tekanan akademik. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan hewan dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.