PADANG, HALUAN – Poltekkes Kemenkes Padang mengadakan tiga kegiatan mulai dari workshop hingga menerima kunjungan dari KP2MI/BP2MI, Rabu (21/5) – Jumat (23/5) lalu.
Wakil Direktur III Poltekkes Kemenkes Padang, Heppi Sasmita, S. Kp., M. Kep., Sp. Jiwa mengatakan workshop diadakan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
“Kegiatan pertama workshop bertajuk softskill mahasiswa menghadapi dunia kerja. Kedua, pengembangan kewirausahaan mahasiswa. Dan ketiga, kunjungan tim direktorat dan pemanfaatan kerja luar negeri KP2MI/BP2MI ke Poltekkes Kemenkes Padang,” tutur Heppi Sasmita.
Workshop softskill persiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja digelar, Rabu (21/5) di Auditorium Poltekkes Kemenkes Padang dengan menghadirkan dua narasumber.
Narasumber pertama Dr. Hanif Al Kadri, M.Pd yang merupakan Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Pendidikan UNP dan Manajer Operasional Sekolah Publik Speaking – Sharie Penganten Indah.
Ia menyajikan materi kesiapan dalam mencari kerja. Termasuk tips pembuatan surat lamaran dan CV, persiapan diri dalam interview kerja dan komunikasi efektif pencari kerja.
Narasumber kedua Dr. Rini Febrianti,S ST.,M.Keb selaku Manajer Umum dan Kepegawaian RSIA Restu Ibu. Ia memaparkan materi pengenalan dunia kerja yang mencakup adaptasi lingkungan kerja, etika kerja, potensi diri dalam bekerja dan pengembangan karir.
Workshop kedua tentang pengembangan kewirausahaan untuk mahasiswa digelat pada hari berikutnya, Kamis (22/5) bertempat di Auditorium Poltekkes Kemenkes Padang.
Workshop ini menghadirkan narasumber pertama yaitu Dewi Fitriani,S.SiT.M.Siyang merupakan Pengusaha Alat Sanitasi dan Sanitarian Puskesmas Nanggalo.
Ia memaparkan materi terkait upaya memulai usaha produk, menciptakan dan mengembangkan usaha produk serta mengembangkan strategi promosi usaha produk.
Narasumber kedua, Elvi Oktarina, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB., RN., WOC(ET)N yang merupakan Dosen Keperawatan Unand dan CEO DD Care. Ia memaparkan materi upaya memulai usaha jasa, menciptakan dan mengembangkan usaha jasa serta mengembangkan strategi promosi usaha jasa.
Pada hari ketiga, Wadir III Heppi Sasmita juga menyebutkan dalam minggu depan BP2MI juga akan menandatangani MOU dengan Kanada.
“Mungkin disini kita akan ada peluang untuk alumni kita bekerja di luar negeri,” tuturnya.
Ia juga berharap BP2MI juga turut meyakinkan orangtua yang masih takut melepas anaknya bekerja di luar negeri.
“Poltekkes sudah punya kelas internasional. Nah disini masih ada ketakutan bagi orang tua untuk melepas anaknya bekerja di luar negeri. Harapannya ada hal-hal yang bisa diyakinkan oleh BP2MI,” ujarnya.
Selain itu, ia juga memaparkan beberapa pe-er lain kepada BP2MI.
Diantaranya seperti negara seperti Arab Saudi tidak banyak permintaan, kuotanya terbatas tapi sudah ada skemanya. Kemudian di Qatar penetapannya sebagai caregiver, padahal seharusnya bisa jadi perawat. Karena kalau caregiver bisa untuk siapapun. Lalu di Jerman harus melakukan konsultasi dulu dengan Kemenkes, sehingga bisa diberdayakan di luar negeri seperti perawat, kebidanan dan apoteker.
Disisi lain, alumni juga seringkali mendapatkan info dari alumni yang sudah ada bekerja di luar negeri.
“Permintaan kita mungkin besok ada peluang-peluang kerja untuk jurusan lain yang bisa di luar negeri. Kemudian variasi untuk bidang jabatan yang di terima bekerja di luar negeri, kami juga masih sesuai dengan kebutuhan yang ada disana dan kita juga masih mengaju ke perjanjian kerjasama dengan pemerintah,” ujarnya.
Heppi Sasmita berkomitmen Poltekkes Kemenkes Padang akan terus berupaya mempersiapkan mahasiswa dan membuka kesempatan-kesempatan kerja bagi para alumni. (h/yes)