PADANG, HARIANHALUAN.ID — Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X yang membawahi dua provinsi, yakni Sumatera Barat dan Jambi, mencatat hingga pertengahan 2025 terdapat 117 perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah naungannya. Namun, dari jumlah tersebut, belum satu pun yang berhasil meraih peringkat akreditasi unggul.
Kepala LLDikti Wilayah X, Afdalisma, menyebutkan dari 117 PTS yang terdaftar, dua di antaranya berstatus tidak aktif. Dari 115 PTS yang aktif, sebanyak 81 berada di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sedangkan sisanya 34 kampus tersebar di Provinsi Jambi.
“Dari ratusan kampus swasta tersebut, saat ini ada 13 kampus yang telah mengantongi akreditasi Baik Sekali, 20 kampus terakreditasi B, 69 kampus berstatus Baik, dua kampus dalam tahap pembinaan dan 11 kampus lainnya masih dalam proses penilaian,” ucap Afdalisma.
Kondisi serupa juga terjadi pada tingkat program studi (prodi). Dari sekitar 650 prodi yang ada di lingkungan LLDikti Wilayah X, hanya 22 prodi yang berhasil meraih akreditasi unggul. Sisanya tersebar di berbagai level akreditasi, sebagian besar berada pada kategori Baik dan Baik Sekali.
Menurut Afdalisma, sejumlah tantangan struktural masih menjadi hambatan bagi perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya untuk mencapai level unggul. Salah satu masalah paling dominan adalah rendahnya rasio dosen bergelar doktor (S3) dan jumlah guru besar di PTS, yang menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian akreditasi.
“Sebagian besar PTS kita masih kesulitan memenuhi persyaratan jumlah dosen S3 dan guru besar yang memadai. Ini menjadi faktor penghambat utama dalam pengajuan akreditasi unggul,” ucapnya.
Selain itu, Afdalisma juga menyoroti belum adanya program studi internasional di sebagian besar kampus swasta, serta belum terpenuhinya ambang batas minimal persentase prodi berakreditasi unggul di lingkungan kampus.
“Beberapa perguruan tinggi juga belum memiliki struktur kelembagaan dan sistem tata kelola mutu yang kuat, sehingga sulit menembus standar akreditasi tertinggi,” katanya.