PADANG, HARIANHALUAN.ID — Universitas Andalas (Unand) kembali mengukuhkan tujuh profesor baru yang terdiri dari enam guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) serta satu guru besar dari Fakultas Ilmu Budaya. Penambahan tujuh profesor ini mengukuhkan posisi Unand sebagai perguruan tinggi dengan jumlah guru besar terbanyak di Pulau Sumatera, sebuah pencapaian yang diharapkan akan memperkuat peran kampus dalam melahirkan solusi konkret bagi tantangan bangsa.
Wakil Rektor I UNAND, Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng., mengatakan, pengukuhan para profesor tersebut dipandang sebagai tonggak penting bagi Unand untuk mencapai visi menjadi Kampus Berdampak.
Para akademisi senior tersebut, katanya, diharapkan tidak hanya menambah deretan intelektual di Unand, tetapi juga mampu menghasilkan terobosan-terobosan baru yang relevan dengan isu-isu kontemporer, mulai dari sains, teknologi, hingga masalah sosial-humaniora.
Selain itu, ia mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tersebut karena Unand merupakan kampus yang memiliki guru besar terbanyak di Pulau Sumatera.
“Dengan dikukuhkannya tujuh guru besar tersebut, total guru besar yang dimiliki oleh Unand saat ini sekitar 214 orang. Kita mesti bangga dan bersyukur atas hal ini karena guru besar sendiri memiliki peran vital dalam kemajuan sebuah kampus,” ujarnya, Sabtu (23/8) kemarin.
Dari tujuh profesor yang dikukuhkan, enam di antaranya berasal dari Fakultas MIPA: Prof. Dr. Zilfa, M.S., Prof. Dr. Suryati, M.Si., Prof. Dr. Armaini, M.S., Prof. Dr. Dodi Devianto, M.Sc., Prof. Dr. Anthoni Agustien, M.S., dan Prof. Dr. Henny Herwina. Sementara itu, Prof. Yenny Narny, M.A., Ph.D., menjadi satu-satunya guru besar yang dikukuhkan dari Fakultas Ilmu Budaya.