Dengan bertambahnya amunisi intelektual, sambungnya, Unand semakin optimistis dalam mendorong inovasi. Ia menyebutkan bahwa beberapa profesor baru dari FMIPA fokus pada bidang yang sangat relevan, seperti eksplorasi sumber daya alam.
“Ada yang fokus pada bidang kimia yang mengeksplorasi sumber daya alam, terutama kimia bahan alam, yang diharapkan bisa memberikan manfaat dalam ranah kesehatan. Selain itu, ada juga profesor biologi yang berfokus pada eksplorasi serangga, yang menunjukkan keragaman dan kedalaman riset di kampus ini,” tuturnya.
Prof. Syukri Arief juga berharap kehadiran para guru besar ini dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa, terutama mahasiswa baru. “Mereka bisa belajar banyak dari para guru besar sebab guru besar sudah meniti jalan yang cukup panjang sehingga hal itu pantas menjadi panutan bagi mahasiswa, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa di berbagai tingkatan akademik,” katanya.
Ia mengatakan, pada dasarnya, pengukuhan guru besar bukanlah akhir dari sebuah perjalanan akademis, melainkan awal dari babak baru di mana para guru besar dituntut untuk terus berkarya dan melahirkan jurnal-jurnal ilmiah yang bereputasi.
“Gelar guru besar mestinya menjadi perisai untuk melahirkan lebih banyak lagi karya yang akan bermanfaat dan juga ikut berkontribusi dalam kemajuan kampus,” ucapnya.
Dengan pencapaian ini, ujarnya, Unand tidak hanya sekadar menambah jumlah profesor, tetapi juga memperkuat fondasi riset dan inovasi yang menjadi kunci bagi kemajuan bangsa. Pengukuhan ini menjadi bukti komitmen Unand untuk terus menjadi pusat keunggulan akademis di tingkat regional maupun nasional. (*)