“Standar dosen juga harus standar Eropa, baik dari segi publikasi maupun inovasi dalam mengajar,” tuturnya.
Selain itu, katanya, penilaian juga menyasar kualitas alumni serta kontribusi riset dan publikasi ilmiah yang berdampak langsung pada masyarakat.
UNAND, katanya, sudah memiliki 25 program studi terakreditasi internasional, baik oleh FIBAA, The Royal Society of Chemistry, Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences, and Mathematics (ASIIN), Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET), maupun Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).
Khusus oleh FIBAA, sambung Efa, beberapa prodi yang telah terakreditasi di antaranya Sastra Jepang dan Sastra Indonesia pada Fakultas Ilmu Budaya, serta tiga prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yakni Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi baik di jenjang sarjana maupun magister.
Efa menegaskan pihaknya akan terus mempromosikan Sastra Minangkabau agar semakin diminati, tidak hanya oleh mahasiswa lokal, tetapi juga mahasiswa internasional.
“Kami ingin menjadikan Sastra Minangkabau sebagai kebanggaan akademik yang mampu bersaing di ranah global,” tuturnya.
Ketua LPM UNAND, Prof. dr. Hardisman, M. HID., Dr. PH. menyampaikan, akreditasi internasional FIBAA merupakan salah satu akreditasi yang dikerjakan oleh LPM untuk mencapai visi dan misi UNAND sebagai universitas berkelas dunia.