PASBAR, HARIANHALUAN.ID — Deru ombak dan semilir angin pantai Air Bangis kini tak hanya memikat wisatawan lokal, tetapi mulai disiapkan untuk menembus panggung pariwisata global. Universitas Negeri Padang (UNP) turun langsung ke pesisir Pasaman Barat (Pasbar), Senin (4/8/2025), melatih masyarakat menjadi duta digital wisata lewat program pengabdian berbasis digitourism.
Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Rembulan Catra Banyu Biru, M.Pd (Dosen Departemen Pendidikan Non Formal FIP UNP), dengan anggota pengabdian Dr. Merika Setiawati, M.Pd (Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP), dan Arinda Frismelly, S.Pd., M.Pd.T (Dosen Program Studi Teknik Elektro FT UNP), juga menghadirkan Dr. Arischo Mardiansyah, M.Pd., CISTI sebagai narasumber, Salma Khairiyah (mahasiswa S1 Pendidikan Non Formal FIP UNP), serta Yospi Andika (mahasiswa S1 Pendidikan Non Formal FIP UNP).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wali Nagari Air Bangis, Nelvia Warman, S.Pd dan dihadiri oleh Karang Taruna Nagari Air Bangis yang pada kesempatan itu diwakili oleh Eta Novia.
Dalam sambutannya, Wali Nagari Air Bangis, Nelvia Warman, S.Pd menyatakan bahwa pemerintah nagari siap mendukung penuh terhadap kegiatan ini
“Kami menyambut baik kegiatan dari UNP ini, karena membantu masyarakat kami memahami cara baru mempromosikan potensi wisata. Kami berharap hasil pelatihan ini bisa langsung dirasakan oleh warga,” ujarnya.
Sementara Dosen UNP sekaligus Ketua Tim Pengabdian Rembulan Catra Banyu Biru, M.Pd, menyampaikan langkah ini menjadi jawaban atas tantangan lama, potensi besar Air Bangis yang selama ini terhambat oleh promosi konvensional. Dengan garis pantai panjang, panorama laut mempesona, hingga kuliner hasil laut yang khas, Air Bangis sejatinya memiliki daya tarik wisata kelas dunia. Namun, keterbatasan promosi membuat destinasi ini belum dikenal luas.
“Air Bangis punya pesona luar biasa. Tetapi tanpa strategi digital yang tepat, destinasi ini sulit menembus pasar wisata global,” ucap Rembulan Catra Banyu Biru.
Program pengabdian ini melibatkan dosen lintas bidang, mulai dari pendidikan hingga teknik, serta mahasiswa UNP. Dalam sesi pelatihan, warga diajarkan memanfaatkan media sosial, memahami strategi pemasaran digital, hingga membuat konten kreatif yang menonjolkan keunikan lokal.
Narasumber, Dr. Arischo Mardiansyah, menekankan pentingnya menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama. “Digitourism bukan sekadar membuat akun sosial media atau situs web. Yang lebih penting adalah bagaimana warga bisa bercerita tentang desanya secara kreatif, sambil tetap menjaga budaya dan lingkungan,” ujarnya.