“Forum ini kita harapkan menjadi jembatan sinergis antara ilmu pengetahuan dan pengambilan keputusan strategis di ranah publik. UNAND bangga dipercaya sebagai tuan rumah, dan kami berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari solusi bangsa,” katanya.
Senada, Ketua MDGB PTNBH, Prof. Muhammad Baiquni, menekankan bahwa forum tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan wadah refleksi, pertukaran gagasan, sekaligus ruang lahirnya aksi nyata.
“Sejumlah program konkret telah berjalan, mulai dari kuliah bestari lintas kampus secara daring hingga pelatihan kepemimpinan untuk mencetak calon pemimpin bangsa. Ini adalah bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memperkuat daya saing Indonesia,” ucapnya.
Selain sesi pleno, forum juga menghadirkan diskusi panel yang memperkaya dinamika pemikiran. Beberapa akademisi terkemuka tampil sebagai narasumber, antara lain Prof. Andi Pangerang Moenta dari Universitas Hasanuddin, Prof. Masrul dari Universitas Andalas, serta Prof. Yazid Bindar dari Institut Teknologi Bandung. Diskusi tersebut dipandu oleh Prof. Nursyirwan Effendi, dengan fokus pada strategi memperkuat peran guru besar di era transisi global.
Kegiatan tiga hari itu diakhiri dengan lahirnya Deklarasi Padang untuk Kejayaan Bangsa, sebuah dokumen reflektif sekaligus strategis yang menegaskan kontribusi kaum intelektual dalam pembangunan nasional.
Deklarasi tersebut berisi komitmen bersama guru besar PTNBH untuk memperkuat kolaborasi lintas kampus, mendorong riset inovatif, memperluas akses pendidikan, serta mengawal kebijakan negara agar berpihak pada kepentingan rakyat. (*)