PADANG, HARIANHALUAN.ID — Nama Rulieff Janittra Setiawan mungkin masih terdengar baru di kalangan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten. Namun, semangatnya dalam mengembangkan diri melalui organisasi dan berbagai kegiatan kampus mulai menempatkannya sebagai sosok muda yang penuh potensi.
Lahir di Bukittinggi, 27 Oktober 2005, Rulieff kini tengah menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Untirta. Masuk semester tiga, ia masih mencari fokus bidang yang benar-benar akan ditekuninya. Meski begitu, ia meyakini bahwa setiap langkah dan keberanian untuk mencoba adalah bagian dari proses menemukan jati diri.
“Jika ditanya spesifik ketertarikan saya di bidang apa, mungkin agak susah menjawabnya. Sampai sekarang saya masih menggali potensi diri. Tapi saya senang bertemu orang baru, belajar hal baru, dan bisa tampil di depan umum. Menurut saya, kepercayaan diri dan berani mencoba itu langkah awal untuk berkembang, apalagi saya anak rantau,” tuturnya.
Rulieff mengakui bahwa kondisi sebagai perantau tanpa banyak privilege mendorongnya untuk lebih berani. Ia percaya bahwa percaya diri menjadi kunci agar bisa dikenal banyak orang dan memberi dampak di lingkungan baru. Prinsip itu ia terapkan dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan kampus, baik internal maupun eksternal.
Di lingkup kampus, ia tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum dan dipercaya sebagai anggota divisi kaderisasi. Selain itu, ia juga ikut serta dalam ajang Duta Fakultas Hukum dan berhasil menyandang gelar runner up II.
“Saya memang suka tampil dan senang kalau bisa memberi dampak. Jadi waktu ikut Duta FH, meskipun jadwalnya bentrok dengan PKKMB fakultas dan universitas, aku tetap menjalaninya. Alhamdulillah hasilnya aku bisa dipercaya jadi RU2. Itu bagian penting dalam perjalanan aku di kampus,” ujarnya.
Selain organisasi, Rulieff juga menekuni kegiatan magang. Saat semester dua, ia berkesempatan magang di Ditreskrimum Polda Banten bagian Wassidik. Pengalaman itu menurutnya sangat berharga karena bisa melihat langsung dunia kerja aparat penegak hukum.
Tak hanya itu, ia juga beberapa kali ikut turun dalam aksi massa bersama mahasiswa. Dari situlah ia kemudian bergabung dengan Untirta Movement Community (UMC), sebuah organisasi eksternal yang berfokus pada gerakan mahasiswa dan masyarakat akar rumput.