Metode yang digunakan adalah melakukan pretest tentang deteksi faktor risiko kegawatdaruratan neonatal, selanjutnya pemaparan materi dan diskusi serta tanya jawab dan diakhir dengan post test.
“Adapun materi yang dipaparkan melalui penayangan Power Point dan Video,” sambungnya.
Hasil pretest yang telah dilakukan didapatkan hasil 55 persem kader dapat menjawab dengan benar kuesioner yang diberikan. Dan penilaian hasil post test setelah dilakukan pelatihan diperoleh 85 persen kader dapat menjawab soal dari kuesioner dengan benar.
“Semua kader sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan penyegaran pelatihan kader ini. Meskipun diiringi hujan lebat pada saat pelatihan dilaksanakan, namun pelatihan tetap berjalan dengan baik dan lancar,” ucap Dr. Yuliva menutup. (*)














