80 Mahasiswa Dari Berbagai Kampus di Indonesia Belajar Budaya Minangkabau di Universitas Andalas

80 Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Belajar Budaya Minangkabau Di Unand

HARIANHALUAN.id – Kini Mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia mengambil program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 di Universitas Andalas di Kota Padang. Mereka mengikuti pembelajaran Modul Nusantara tentang kebhinnekaan pada Minggu (11/9/2022) di Sungrilla Outbound Lubuk Minturun.

Demikian disampaikan Andrezal Mahasiswa HI, FISIP, Unand Padang, Senin (12/9/2022).

Sebanyak 80 mahasiswa mengambil PMM dari total 237 orang Mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. 

Talkshow mereka tentang Sejarah dan Budaya Minangkabau dimoderatori Eli Ratni Dosen Modul Nusantara Fakultas Peternakan. Narasumber Ka’bati menyampaikan tentang “Membaca Minangkabau”.

Ka’bati mengajak mahasiswa untuk belajar melalui pendekatan pencarian dalam literasi diri dengan metode mengamati, mengajukan pertanyaan (dengan rumus 5W + 1H), mengkonfirmasi, pengecekan kembali melalui referensi. “Proses pembelajaran yang semestinya berlangsung sepanjang hayat,” ujarnya. 

Kemudian Yunarti, Dosen Modul Nusantara Antropologi FISIP terhadap Efek pendekatan, berhasil mengaktifkan para peserta dalam membangun kesadaran untuk mengaktivasi kemampuan literasi yang tidak hanya teks tapi juga non-teks dengan berfikir deduktif dan induktif.

Di sesi selanjutnya Zelfeni Wimra dalam pengantarnya tentang”Membandingkan Minangkabau,” mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah para peserta.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Zulfeni diantaranya spirit perjuangan kebudayaan dan bentuknya.

Lalu, dengan mengajak para peserta untuk membayangkan bahwa hidup mereka akan berakhir, maka mereka ingin dikenang seperti apa.

Selanjutnya Bobby Febri Krisdianto, seorang Dosen Modul Nusantara Fakultas Keperawatan Universitas Andalas juga bersemangat untuk mengikuti sesi-sesi diskusi dalam talkshow tersebut. 

Melalui dua sesi talkshow dan diskusi itu, harapan semua diajak untuk terus menerus belajar dan menemukan novelty atau kebaruan apa yang mungkin bisa ditemukan dengan membaca dan membandingkan Minangkabau. (*)

Exit mobile version