Sarjon Defit: UPI YPTK Padang Ciptakan SDM yang Mampu Bersaing Pada Era Digital Society 5.0 di Dunia Kerja

UPI

HARIANHALUAN.ID — Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK Padang terus menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing pada era digital Society 5.0 pada dunia kerja. Peningkatan softskill para lulusan yang dikenal dengan critical thinking, creativity, collaboration, & communication (4C) mutlak dibutuhkan.

“Orang yang akan menang pada era society 5.0 bukan orang paling hebat (IQ), tapi orang yang mampu menyesuaikan dengan diri dengan perubahan zaman”. Hal itu terus digaungkan oleh Rektor UPI YTPK Padang, Sarjon Defit.

Menurutnya, memasuki persaingan pada era digital society 5.0 diharapkan mahasiswa UPI YPTK Padang mampu menyesuaikan dan menyelesaikan berbagai tantangan dan persoalan dengan memanfaatkan berbagai inovasi dan teknologi pada dunia kerja. Dengan mengasah kemampuan softskil mereka harus memiliki keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan bekerja sama dan berkomunikasi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tidak terlepas dari peningkatan kualitas tenaga pendidik yang ada di lingkungan civitas akademika, serta peningkatan akreditasi kampus. Sesuai dengan Tridharma perguruan tinggi, ia terus mendorong para dosen untuk melakukan kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, begitupun dengan mahasiswanya.

“Pada era society 5.0 setiap kegiatan yang dilakukan harus menggunakan teknologi, terlebih pada generasi muda untuk bisa menang dalam persaingan tidak terletak pada kekuatannya, akan tetapi sejauhmana kita menguasai teknologi. Karena zaman sekarang berbasing teknologi, maka kita dituntut untuk beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi,” ucapnya.

Sebagai akademisi pendidikan menjadi hal yang pokok, pendidikan menjadi hal prioritas untuk melakukan segala perubahan dan yang ingin dicita-citakan. Ia selalu mengingatkan kepada keluarga dan mahasiswanya, “Tuntutlah ilmu dengan semangat dan penuh motivasi, karena berilmu dapat meningkatkan derajat kita dan keluarga”.

Dikatakannya, pendidikan yang telah dicapainya saat ini tidak terlepas dari doa kepada Allah SWT, motivasi dari orang tua dan dukungan dari pendiri Yayasan UPI YPTK Padang, Alm Herman Nawas beserta istri, sehingga diberi amanah menjadi Rektor UPI YPTK Padang saat ini.

“Segala hal yang akan kita lakukan dimulailah dengan doa, supaya apa yang kita ingin dan harapkan dapat terwujud. Tidak hanya itu, motivasi dari orang tua sangat perlu untuk menjadi semangat bagi kita. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Pendiri Yayasan UPI YPTK Padang, Alm. Herman Nawas beserta istri, dari dukungan beasiswa dari beliau saya bisa melanjutkan pendidikan sampai program doktor di luar negeri,” ujarnya.

Ia tidak serta merta menjadi orang nomor satu di UPI YPTK Padang. Pernah bekerja dibagian pemasaran di Pertamina selama dua tahun dari 1993 sampai 1994 akhir, dan juga menjadi tenaga pendidik di UPI YPTK Padang, karena kecintaannya kepada dunia pendidikan. Ia juga terus meningkatkan kualifikasi pendidikan dengan mencari informasi beasiswa di kampus.

“Saya pernah bekerja sebagai tim pemasaran di Pertamina selama dua tahun. Paginya, dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB di Pertamina, setelah itu mengajar juga sebagai dosen di UPI YPTK Padang. Dengan beasiswa yang didapat dari yayasan kampus saya melanjutkan studi doktor di luar negeri. Bahkan, saat melanjutkan program doktor di Malaysia, Ia tidak sempat menemani istri melahirkan anak yang ketiga, dengan doa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dan kesehatan bagi keluarganya,” katanya.

Di sela kesibukannya sebagai rektor dan juga pengajar di UPI YPTK Padang, manajemen waktu sangat penting, mengatur waktu dengan baik kapan untuk bekerja, waktu untuk keluarga dan waktu untuk ibadah. Sehingga kegiatan di kampus lancar dan di keluarga berjalan dengan baik.

Quality Time itu sangat penting, meski dihadapkan dengan kesibukan di kampus namun komunikasi dengan keluarga tetap terjaga bagaimana kabar, atau kegiatan yang sedang dilakukan oleh istri dan ketiga orang anaknya. Terlebih pada akhir pekan waktu kita fokus dengan keluarga dengan mengajak mereka jalan-jalan dan makan,” katanya.

Pria kelahiran Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung, 07 Agustus 1970 yang memiliki hobi jalan-jalan dan makan ini, memasuki hari libur dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Sumatra Barat termasuk mencicipi keanekaragamaan kulinernya.

“Kita sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan keindahan alam yang ada di Sumatra Barat, maka tugas kita dengan menjaga dan merawat tempat-tempat wisata, karena spotnya yang unik dan indah dan ini merupakan aset penting bagi Sumatra Barat yang harus dikelola dengan baik. Sumbar memiliki pantainya yang indah, Pulau Mandeh-nya yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan luar negeri, wisata Harau, termasuk di kampung saya sendiri ada wisata Geopark Silokek banyak tempat wisata di sana yang bisa dikunjungi dengan tebing karst dan sungai yang deras untuk olahraga arung jeram. Kulinernya juga tidak kalah menarik, salah satunya rendang yang telah mendapat pengakuan baik dari masyarakat sendiri bahkan luar negeri menjadi masakan yang paling enak,” katanya. (*)

Exit mobile version