Departemen Kebidanan FK Unand Gelar Workshop Ke-9 Sebagai Rangkaian Kegiatan CoE

FK Unand

HARIANHALUAN.ID – Departemen Kebidanan FK Unand menggelar workshop integrasi model praktik kebidanan dengan kurikulum sarjana kebidanan dan pendidikan profesi bidan, dengan tema “Optimalisasi Kurikulum Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Berbasis Bukti Melalui Model Praktik Kebidanan” pada 9-11 November 2022. Workshop ini digelar secara offline dan online.

Pada hari pertama diselenggarakan secara offline di The ZHM Premiere Hotel Padang dan pada hari kedua dan ketiga digelar secara online via zoom. Kegiatan ini diikuti sebanyak lebih kurang 30 orang peserta, yang hadir meliputi Dekan FK Unand, Ketua IBI Pusat, Ketua AIPKIND dan tim, perwakilan UNFPA, Kemenkes RI, perwakilan Pemerintah Canada, Professor Robert Mokaya OBE dan Prof Louis Walker perwakilan University of Nottingham, serta Dosen Prodi Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan FK Unand.

Ketua AIPKIND, Jumiarni Ilyas menyampaikan bahwa banyak pembelajaran yang didapat  sampai dengan workshop kesembilan ini. Tema saat inilah yang diharapkan nanti bagaimana dapat terlaksana di Departemen Kebidanan FK Unand, yaitu bagaimana optimalisasi kurikulum sarjana kebidanan dan pendidikan profesi bidan berbasis bukti melalui model praktik kebidanan, dari rangkaian kegiatan CoE yang sudah berjalan.

“Hal inilah nanti yang kita harapkan terlaksana di pelayanan kebidanan khususnya Klinik Pratama Pondok yang sedang dibangun. Dalam rangkaian kegiatan ini, kita juga sangat  berharap Departemen Kebidanan Unand nantinya akan menghasilkan panduan-panduan yang spesifik,” katanya.

Kegiatan workshop ini dibuka oleh Afriwardi, sekaligus dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan terpilihnya Departemen Kebidanan sebagai Center of Excellent (CoE) pendidikan kebidanan, dan telah terselanggaranya beberapa kegiatan sampai saat ini berjalan workshop kesembilan ini.

“Kita harapkan CoE tidak hanya sekedar label, namun betul-betul nantinya dapat mengimplementasikan program-program yang ada untuk kemajuan pendidikan kebidanan. Kita sangat berbangga dan mengapresiasi kegiatan kali ini dapat dihadiri langsung oleh tim dari Universitas Nottingham, sehingga momen ini dapat dimanfaatkan untuk sharing lebih jauh untuk kemajuan pendidikan kebidanan FK Unand,” ucapnya.

Ketua Departemen Kebidanan FK Unand, Yulizawati mengatakan, bahwa workshop ini merupakan rangkaian yang kesembilan, yang didanai oleh UNFPA dan masih ada beberapa rangkaian kegiatan CoE yang akan dilaksanakan pada 2023. Pada kegiatan kali ini, akan melakukan integrasi model praktik kebidanan dengan kurikulum sarajana kebidanan dan pendidikan profesi bidan.

Rafika Oktova, selaku Sekretaris Departemen Kebidanan juga menyampaikan bahwa acara ini diisi oleh tiga narasumber dari TIM AIPKIND pusat. Sebagai narasumber di hari pertama, yaitu Dwi Izzati Budiono, dengan mengusung tema terkait integrasi CoE dan keterkaitan menurut WHO Guideline (ANC, INC dan PNC), kemudian dilanjutkan oleh Jumiarni Ilyas, dengan tema penyusunan dan diskusi kurikulum sarjana kebidanan dan capaian kompetensi berdasarkan (SKBI, Blueprint AIPKIND, ICM, Kepmenkes 320 Tahun 2019).

Pada hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Yetty Leoni Irawan, dengan tema Evidance Based of Midwifery dan keterkaitan dalam kurikulum sarjana dan profesi bidanm serta materi kedua oleh Jumiarni Ilyas, dengan tema penyusunan dan diskusi kurikulum sarjana kebidanan dan capaian kompetensi terintegrasi pada CoE.

“Kegiatan pada hari berikutnya dilanjutkan dengan presentasi hasil CoE dan Evidance Based of Midwifery pada kurikulum sarjana kebidanan (Blok/KK/MK Elektif/MBKM), dan pendidikan profesi bidan mulai dari CoE Prakonsepsi, CoE Kehamilan, CoE Persalinan, CoE Nifas, CoE bayi baru lahir, dan CoE Remaja, yang masing-masing akan disampaikan oleh penanggungjawabnya,” ucap Aldina Ayunda Insani, selaku ketua pada kegiatan workshop ini.

Pada workshop ini terlihat diskusi yang hangat dan aktif dari dosen departemen kebidanan bersama narasumber. Hal menarik pada hari pertama Dosen Departemen Kebidanan FK Unand bersama Tim AIPKIND pusat secara langsung dapat berdiskusi dengan Prof Louis Walker dan Prof Robert, terkait pendidikan kebidanan.

Beberapa dosen tampak mengajukan pertanyaan dan juga sharing pengalaman, serta  permasalahan seputar pendidikan kebidanan di Inggris khususnya di Universitas of Nottingham.

Salah satu kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pemaparan Louis bahwa pendidikan kebidanan di Inggris mahasiswa selama menempuh pendidikan mendapatkan 50 persen teori dan 50 clinical, sehingga ini menjadi bahan evaluasi untuk prodi sarjana maupun prodi pendidikan profesi bidan, dalam pelaksanaan pendidikan kebidanan khususnya di Departemen Kebidanan FK Unand. (*)

Exit mobile version