HARIANHALUAN.ID – Sanggar Menulis Santri (SMS) Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menggelar Student Writing Camp (SWC) II di Solok Radjo Camping Ground, Kabupaten Solok.
Kegiatan yang merupakan agenda tahunan dari Sanggar Menulis Santri ini diikuti sebanyak 25 santri, yang terdiri santri MTs dan MA pada Jumat hingga Minggu (3-5/3/2023).
Mudir Pondok Pesantren, Dr. Derliana, M.A saat dihubungi mengatakan bahwa SWC II ini berisi tentang materi terkait teknik penulisan karya fiksi, yang mana hal ini merupakan upaya bagi Pondok Pesantren (Ponpes) untuk meningkatkan kualitas kepenulisan bagi santri.
“Ini adalah SWC kedua kita gelar. SWC pertama berhasil melahirkan karya novel atas nama Azzahra Ramadhani. SWC kedua ini kita ingin anak-anak tidak sekedar mengejar target melahirkan novel, tapi juga kemampuan dalam menulisnya semakin terasah dengan baik,” ujarnya.
Ditambahkan bahwa SWC ini merupakan salah satu program kerja yang digagas oleh Sanggar Menulis Santri dalam hal kepenulisan. Disebutkan juga, bahwa sampai saat ini Sanggar Menulis Santri telah berhasil melahirkan dua antologi cerpen, satu antologi puisi, satu novel dan juga tiga edisi majalah sekolah.
“Sebagai sekolah yang didirikan oleh Buya Hamka, kita melihat ada magnet kepenulisan yang melekat kepada diri santri kita. Buktinya sudah ada dua antologi cerpen, satu puisi, satu novel dan tiga edisi majalah sekolah. Semuanya berkat pembinaan yang kita lakukan dalam hal kepenulisan,” katanya.
Hadir sebagai pemateri pada kegiatan ini penulis novel “Rumah di Tengah Sawah”, Muhammad Subhan. Dalam paparannya pegiat literasi Sumatra Barat ini memaparkan materi teknik penulisan novel yang sederhana. Baginya penulisan novel mesti diseriusi, tidak bisa sekedar bermain-main, tapi lebih menjadikan menulis sebagai hobi.