HARIANHALUAN.ID — Temu kangen 50 tahun sahabat Ikatan Alumni angkatan 73 Fakultas Pertanian Unand silaturahmi dengan civitas akademis Fakultas Pertanian Unand, dengan mengangkat tema “Basobok Nostalgia Emas Air Tawar”. Selain silaturahmi juga dilakukan diskusi untuk mendukung dan pengembangan program di Fakultas Pertanian Unand.
Ketua, Syahrial Syam didampingi Sekretaris Sahabat 73 Faperta Unand, Fachri Yasin mengatakan silaturahmi yang dilakukan untuk penguatan antara alumni angkatan 73 dan pihak fakultas. Ada beberapa masukan dalam kegiatan ini berupa penghimpunan biodata alumni, galeri dan museum alumni, dan penghimpunan dana abadi.
“Silaturahmi sahabat 73 Faperta Unand dengan pihak kampus untuk menguatkan komunikasi antara almamater dengan alumni. Untuk saat ini ada 11.000 alumni Faperta Unand yang tersebar di Indonesia dan itu bisa dijadikan tempat bertukar informasi. Nantinya kita harapkan ada database alumni setiap angkatan dan pembuatan buku inspiratif dari alumni, adanya tempat galeri dan museum yang menjadi nilai sejarah dan terutama penghimpunan dana abadi dari para alumni dan civitas fakultas. Dana abadi bisa digunakan untuk kegiatan sosial, dana bantuan pendidikan untuk mahasiswa kurang mampu,”ujarnya di ruang Dekan Fakultas Pertanian Unand, Kamis (14/9).
Sementara itu, Fachri Ahmad alumni 1959 mengatakan kegiatan ini untuk membina silaturahim antara sesama alumni dan almamater. Dengan terjalinnya silaturahmi ini sama-sama bisa memberikan kontribusi. Selain itu para alumni juga memberikan usulan untuk pemanfaatan lahan perkebunan. Para dosen mengembangkan bibit perkebunan, pangan dan hortikultura yang bisa dilakukan untuk objek penelitian bagi para mahasiswa dan bisa dikembangkan menjadi tempat agrowisata.
“Dengan terjalin silaturahmi ini bisa saling berkontribusi, dimana para alumni menyumbangkan pemikiran mereka untuk mendukung pengembangan dan program di Faperta sebaliknya demikian almamater juga memberikan masukan kepada alumni untuk penguatan dan pengembangan program alumni itu sendiri. Salah satu usulan pemanfaatan lahan perkebunan dengan membangun kebun botani dan setiap tanaman bisa dilabeli sehingga mahasiswa bisa tahu jenis tanaman yang ada dan jika berkembang bisa menjadi tempat agrowisata sehingga menjadi pemasukan bagi fakultas,”ucapnya.
Lanjutnya, untuk menghimpun dana abadi dari alumni dan almamater dikelola oleh dekan dan wakil dekan III dan perwakilan dari alumni. Dan dibuatkan protap untuk pengelolaan dana abadi ini sehingga bisa termanfaatkan dengan baik.
Menanggapi hal itu, Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Unand, Indra Dwipa menyampaikan kegiatan positif yang dilakukan sahabat 73 Faperta Unand sebagai pengingat antara almamater dan alumni, sebanyak 109 alumni sahabat 73 Faperta Unand yang tertulis plakat termasuk alumni sebelumnya mengingatkan dosen yang ikut mendirikan fakultas pertanian.
“Kegiatan positif ini bisa menjadi berbagi informasi antara alumni dan almamater, terutama untuk mendukung pengembangan program kampus. Karena suksesnya sebuah organisasi alumni dilihat dari kontribusi untuk kemajuan Fakultas Pertanian Unand,”ucapnya.
Terkait dana abadi bisa dihimpun dari semua alumni dan juga juga ketua IKA Faperta untuk mewujudkan kegiatan sosial dan bermanfaat bagi almamater dan itu sebuah bukti cinta alumni untuk almamaternya. Karena jumlah alumni belasan ribu menjadikan fakultas pertanian yang tertua dan menjadi perintis berdirinya Kampus Unand.
“Dengan dihimpun dana abadi dari alumni dan almamater bisa dimanfaatkan untuk kemajuan kampus. Dana abadi bisa digunakan untuk bantuan dana pendidikan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa yang tidak mampu. Sebanyak 75 juta dana yang terkumpul dari alumni dan zakat dosen diberikan untuk biaya pendidikan kepada 35 mahasiswa yang tidak mampu,”ujarnya.
Dalam temu kangen ini dilakukan penyerahan buku kenangan sahabat 73 Faperta Unand, penyerahan 109 alumni Faperta Unan angkatan 73 dan penyerahan 11 Al-Quran yang diwakafkan untuk tahfidz di Thailand dan Vietnam, yang dihadiri oleh Prof.Dr. Fachri Ahmad, Prof.Dr. Nurhayati Hakim, Ir. Nuraida Hamzah, Prof.Dr Isril berd, Ir. Yusrizal M Zen, Ir. Asfaruddin, Dr. Ir. Munzir, dan Prof.Dr. Hermansyah. (h/dft)