Mahasiswa Amerika Serikat Kunjungi Kampus UM Sumbar

Teks Foto.TUKAR CINDERA MATA – Mahasiswa asal Amerika Serikat bertukar cindera mata dengan pihak kampus UM. Sumbar ketika berkunjung ke Kampus UM. Sumbar. IST.

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak tujuh orang mahasiswa Amerika Serikat mengunjungi Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Sumbar di Padang, Senin (27/5).

Kedatangan mahasiswa asal negeri Paman Sam tersebut dalam rangka program Summer Course yang diadakan Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional (LKIU) UM. Sumbar.

Kedatangan tamu istimewa tersebut disambut dengan tarian pasambahan dari sanggar tari UM. Sumbar. Dilanjutkan pemasangan almamater UM. Sumbar kepada masing-masing mahasiswa. Serta penampilan tari piring di atas kaca dan pencak silat.

Ketua LKUI UM. Sumbar, Khairiyah mengatakan, program Summer Course yang bertajuk Minangkabau Short Course. Program itu, pertama kali diadakan secara during. Sebab, dua tahun sebelumnya diadakan secara daring.

Menurut Khairiyah, ketujuh mahasiswa Amerika Serikat itu berasal dari kampus berbeda beda diantaranya. Catherine Shipy (Samford University), Jenna Green (Asbury University).

Kemudian, Nathan dan Bethany Abraham (Mississipi State University), Saul Huber, Esther Abraham dan Thomas E Davidson (Evangelical Presbyterian Churces).

“Kita berharap kegiatan Summer Course, international student activity program ini sebagai langkah awal bagi kita UM. Sumbar untuk go internasional dan dikenal kampus internasional,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, juga dibahas tentang pendapat mereka terhadap LGBT di Amerika hingga peperangan antara Israel dan Palestina.

Kemudian, pada sesi tanya jawab, Catherine, mahasiswi Samford University dari Prodi Biologi menyampaikan perasaan senang ketika berkunjung ke Indonesia. Ia menilai masyarakat Indonesia sangat ramah dan bersahabat. Ia melihat tata kota yang indah penuh pepohonan dan sejuk.

Sedangkan, Thomas, selaku pastor Gereja Presbiterian Injil mengakui, umat kristiani di Amerika Serikat sangat menolak adanya LGBT. Mereka bersatu dengan umat muslim untuk meminimalisir LGBT di Amerika. Terkait pertikaian antara Israel dan Palestina. Thomas merasa prihatin dan sedih terhadap penderitaan warga Palestina.

Usai sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan edukasi tentang budaya Minangkabau yang dibimbing oleh Isral Naska, MA.

Dalam sesi itu, mahasiswa diperkenalkan rumah adat suku Minangkabau yang dikenal rumah gadang memiliki gonjong, bendera adat Minangkabau yakni Marawa dan lokasi daerah Minangkabau di peta Indonesia.

Selanjutnya, juga dijelaskan garis keturunan dari suku Minangkabau, daerah tujuan wisata wisata di Minangkabau, kerajaan yg ada di Minangkabau, serta tradisi merantau hingga alek pacu jawi dan lapau.(*)

Exit mobile version