PADANG, HARIANHALUAN.ID — Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi, melantik Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Prof. Dr. drg. Nila Kasuma periode 2024-2029 dan Dr. Eng. Ardhian Agung Yulianto, sebagai Kepala Seksi Pengembangan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi pada Direktorat Teknologi Informasi di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat Kampus Limau Manis, pada Selasa (4/6).
“Kami mengucapkan selamat atas dilantiknya Dekan Fakultas Kedokteran Gigi dan Kasi Pengembangan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi. Mari kita berkarya, bekerja dan membangun harapan untuk kemajuan unit yang dipimpin,” kata Efa Yonnedi.
Kepada Nila Kusuma, Rektor berharap untuk membangun semangat kebersamaan dan sinergi antar seluruh elemen FKG. “Sudah ada guru besar di FKG. Makanya diharapkan bertambah guru besarnya. Kalau Lektor Kepalanya kurang, diharapkan ke depannya bertambah,”katanya.
Dekan FKG yang baru diharapkan bisa terus mengenjot peningkatan kualitas dosen.”Transparan dan terbuka agar semua mendapatkan kesempatan meraih pangkat yang lebih tinggi,”ujarnya.
Ia yakin FKG sudah melompat lebih jauh dengan akreditas Unggul. “Bahkan sekarang sudah ada rumah sakit gigi dan mulut yang juga berpotensi berkembang pesat ke depannya. Untuk kedepannya, rumah sakit dan mulut tersebut bisa lebih berkembang lag. Tidak hanya didedikasikan pada service excellent dan praktik mahasiswa. “Tapi juga akan banyak lahir riset-riset menarik seputaran penyakit gigi dan mulut,”ujarnya.
Belakangan, kata Efa, FKG sudah banyak menjalin kerja sama. Makanya ke depan FKG harus progresif untuk membangun kerja sama dengan sektor lainnya. “Sehingga FKG ke depan menjadi fakultas yang profesional, modern, dan salah satu fakultas yang turut memberikan kontribusi besar kemajuan Unand,”ujarnya.
Untuk Kasi Pengembangan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi yang dilantik, Rektor menekankan transformasi pilar kedua UNAND yakni digital informasi. Ini akan menjadi tantangan dalam membenahi, membangun dan mengembangkan teknologi informasi UNAND.
“Saya melihat sudah banyak yang dilakukan untuk membangun smart kampus. Tapi masih ditemui permasalahan teknologi informasi ini. Semoga bisa dicarikan obat yang mujarab untuk membenahi teknologi informasi UNAND,”ujarnya.
Ia melihat bisnis teknologi informasi bukan lagi pendukung. Tapi main driver untuk meng-create bisnis. “Kami yakin ke depan, di samping menservis kebutuhan internal tapi teknologi informasi Unand mampu membuka peluang mendorong munculnya produk-produk UNAND,”katanya. (*)