Namun karena kurang pengetahuan yang dimiliki, kata Baharuddin, peternakan ini awalnya hanya mampu membesarkan ayam dari anakan ayam yang dibeli dan belum mampu mengembangbiakan ayam dengan menetaskan ayam dari telur.
Ia berharap kegiatan ini, tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat dalam upaya mengatasi permasalahan, tapi juga menjadi salah satu media pembelajaran bagi mahasiswa dalam meningkatkan pengalaman dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Pada pengabdian ini, tim dosen memberikan kepada panti berupa dua mesin penetas telur full otomatis dan penstabil tegangan berupa Uninterruptible Power Supply (UPS).
UPS merupakan alat elektronik yang fungsi utamanya adalah sebagai penyedia listrik cadangan pada mesin penetas telur otomatis, bila sumber energi listrik dalam keadaan tidak hidup.
Ia menjelaskan, dengan adanya UPS yang dimanfaatkan oleh mitra, praktis listrik PLN tidak akan pernah terputus, sehingga alat penetas telur tidak pernah mengalami gangguan sumber energi listrik.
“Kami bersyukur peserta panti tidak bosan bertanya, mulai dari cara memasukkan telur hingga mengoperasikan mesin penetas telur tersebut. Semua materi tersebut kami berikan dalam pelatihan ini,” ujar Baharuddin.
Dikatakannya, tim pengabdian sangat terbuka dan siap membantu jika ada masalah dengan alat yang diberikan dan siap ditelepon kapan saja.