PII Dukung PNP Buka Prodi Program Profesi Insinyur

Teks foto: Wakil Direktur PNP Bidang Akademik, Revalin Herdianto

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendukung Politeknik Negeri Padang (PNP) untuk membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI). Upaya mempercepat membuka program tersebut PNP telah mengutus 23 dosen untuk mengambil profesi insinyur sejak dua tahun lalu.

“Bahwa kami sedang pengusulan program studi  profesi insinyur.  Jika ini terealisasi  PSPPI akan menjadi Prodi profesi pertama yang dimiliki PNP. Saat ini PNP juga telah memiliki Insinyur Profesional Pratama (IPP), Insinyur Profesional Madya (IPM), dan Insinyur Profesional Utama (IPU),” ujar Wakil Direktur PNP Bidang Akademik, Revalin Herdianto, Rabu(10/7).

Revalin mengatakan, Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran merupakan dasar bagi PNP untuk menghadirkan Prodi profesi insinyur. Sarjana Teknik yang berpraktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI). Sementara saat ini hanya 43 perguruan tinggi di Indonesia yang dapat menerbitkan sertifikat profesi insinyur.

“Kita memiliki 37 program studi, 16 diantaranya merupakan program studi sarjana terapan (DIV) dan hampir 70 persen mahasiswanya di bidang keteknikan. Dosen di kejuruan di bidang teknik dan teknologi  harus memiliki surat tanda registrasi insinyur. Inilah kenapa kita membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI),” ujarnya.

Ia mengatakan, untuk mendirikan program studi PSPPI diperlukan kerjasama dan kolaborasi untuk menghasilkan masukan positif guna memperkaya kurikulum serta dapat mengembangkan kerjasama profesionalisme insinyur di Indonesia.

“Saat ini 43 perguruan tinggi yang mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan PSPI. Semoga PNP menjadi yang selanjutnya, dengan penandtangan MoU yang dilakukan PII dan PNP diharapkan dapat mendukung percepatan keberadaan prodi profesi insinyur di kampus ini,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Anggota dan Sertifikasi PII Ir Catur Hernando menjelaskan bahwa peluang untuk mendirikan pendidikan insinyur ini sangat luas. Setiap tahun 200 ribu sarjana teknik yang dihasilkan kampus, sementara sekarang hanya ada 43 Perguruan Tinggi penyelenggara Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Indonesia.

“Kita melihat PNP memiliki peluang besar menjadi perguruan tinggi penyelenggara PSPPI. Terdapat 16 program studi sarjana terapan yang dimiliki PNP, dan sebagian besar bidang keteknikan,” ujarnya

Ia menambahkan, Sarjana  pendidikan Teknik, Teknologi, dan sarjana bidang sains yang berpraktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI). Pengajuan surat harus memiliki sertifikat profesi insinyur yang diterbitkan oleh perguruan tinggi penyelenggara PSPPI.

“Semua alumni bisa kembali ke kampus masing-masing, atau kampus lain yang menyelenggarakan program studi profesi insinyur untuk mendapatkan sertifikat profesi insinyur,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PII Sumbar, Muhammad Dien juga mendukung rencana PNP untuk menghadirkan prodi profesi insinyur. Ia berharap hal ini memiliki berdampak terhadap pengembangan insinyur di Sumbar ke depan.

“Pada prinsipnya kita sangat mendukung yang dilakukan oleh PNP ini. Sehingga berpengaruh dalam pengembangan Insinyur di masa akan datang. Bagaimana etika Insinyur bagaimana kita berpraktek dalam implementasikan ilmu-ilmu yang diterapkan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Ia mengatakan, undang-undang nomor 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran mengharuskan setiap yang berpraktek insinyur harus memiliki  STRI. Diharapkan PNP dapat menghasilkan banyak  insinyur dari keberadaan Prodi Profesi insinyur tersebut.(*)

Exit mobile version