6 Doktor Sampaikan Orasi Ilmiah, Total Sudah 18 Dosen Kemenkes Poltekkes Padang Tamatan S3

HARIANHALUAN.ID – Enam Doktor di Kemenkes Poltekkes Padang menyampaikan Orasi ilmiah dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-23, Selasa (1/10).

Orator pertama yang menyampaikan orasi ilmiah yaitu Dr. Aidil Onasis, SKM., M. Kes. Ia membahas Pengendalian Lingkungan Nyamuk Penular Demam Berdarah.

“Masyarakat berperan dalam pengendalian perkembangbiakan nyamuk. Sebab metode pengendalian lingkungan nyamuk bisa dilakukan mulai dari penggunaan insektisida sampai modifikasi perilaku,” ujarnya.

Langkah-langkah praktisnya antara lain membersihkan bak mandi, menghilangkan genangan air, menutup wadah air dan menyingkirkan barang bekas.

Orator kedua yaitu Dr. Dewi Susanti, S.ST., M. Keb memaparkan Model Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Primipara Usia Muda sebagai Upaya Mempersiapkan Peran Ibu.

“Perlu program yang mampu mensupport ibu hamil usia muda agar bisa menjalani kehamilan dengan baik. Selama ini terdapat program tapi lebih banyak menyentuh aspek pencegahan tapi penanganannya belum,” ujarnya.

Orator ketiga ada Dr. Aini Yusra., Sp.Kep,. M.B yang menyampaikan Pengembangan Model Adukasi Keperawatan: Monitoring Perilaku Sehat Pekerja Minyak Dan Gas Dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular.

“Penyakit Tidak Menular (PTM) bisa terjadi akibat gaya hidup tidak sehat. Penelitian menyebut 74 persen kematian global adalah akibat PTM,” ujarnya.

Orator keempat, Dr. Ns. Sri Dewi., S. Kep., M., Kep., Sp. Kep.Mat memaparkan terkait Kesehatan Perempuan dengan Obesitas di Sumbar.

“Tantangan obesitas saat ini mengubah kebiasaan makan yang sudah melekat secara budaya, kurangnya aktivitas fisik, persepsi sosial, tubuh besar tanda kesejahteraan atau status sosial,” jelasnya.

Faktor penyebabnya yaitu nutrisi, life style, aktivitas fisik, psikologis, budaya, genetik, pelayanan kesehatan dan akses terhadap makanan.

Orator kelima, Dr. Elsyie Yuniarti., SKM, memaparkan Model Prediksi Kegemukan pada Remaja berdasarkan Faktor Resiko.

“Kegemukan pada remaja terjadi karena pola makan dan gaya hidup tidak sehat. Kegemukan di Sumbar berada diatas prevalensi nasional berdasarkan Riskesdas, 2018,” tuturnya.

Orator terakhir Dr. Neni Fitria Hayati, SSiT, M. Kes membahas Analisis Polimorfisme Gen LDL Reseptor snps rs 688, GEN CETP snps 5883, dan Faktor Risiko Dislipidemia pada Perempuan Suku Minangkabau.

“Faktor penyebab dislipidemia diantaranya genetik, umur, asupan gizi, jenis kelamin, obesitas, merokok dan aktivitas fisik,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Kemenkes Poltekkes Padang, Renidayati, S.Kp, M.Kep, Sp.Jiwa mengatakan dari 134 dosen di Kemenkes Poltekkes Padang, sebanyak 18 orang (13 persen) telah menyelesaikan S3.

“Saat ini juga ada 12 dosen yang menempuh pendidikan doktoral. Kami berharap tahun 2026 target kita ada 30 orang dosen yang menyelesaikan pendidikan S3 nya,” ucapnya.

Renidayati menambahkan sebagai indikator keberhasilan mutu sebanyak 31 persen dosen harus berpendidikan S3.

“Kita buka peran seluas-luasnya untuk menyelesaikan atau mengajukan pendidikan S3 sampai 2027. Karena kalau sudah 41 orang dosen S3, akreditasi internasional atau unggul sudah tercapai,” katanya.

Pada momentun ini juga, Ia menyampaikan harapan kepada doktor lain yang sudah menyelesaikan pendidikan untuk mengembangkan ilmunya serta berkontribusi akan berdampak pada kemajuan Poltekkes kedepannya. (h/yes)

Exit mobile version