“Beberapa kegiatan kearah itu telah dilakukan, seperti menindaklanjuti masukan-masukan dari asesor, LLDIKTI dan merevisi kurikulum sesuai dengan ketentuan,” ulasnya.
Kemudian, sambung Asmawi berdasarkan sejumlah informasi yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan, atas inisiatif dari dosen-dosen Akfar IB, tahun lalu telah dilaksanakan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) yang merupakan salah satu bentuk uji kompetensi untuk Mahasiswa Program Studi Farmasi DIII Farmasi.
“Meskipun OSCE waktu itu dan hingga sekarang belum diterapkan secara nasional. OSCE ini terus dilakukan hingga tahun ini,” imbuhnya.
Dikatakannya lebih lanjut, untuk meningkatkan kualitas sumber daya staf pengajar (dosen) dan Akfar IB pada umumnya, pihaknya juga telah membuka jaringan dengan membuat kerja sama dengan sejumlah lembaga terkait, seperti Universitas Andalas, Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Padang, Badan POM dan Lembaga Bahasa.
Selanjutnya, Ketua Yayasan Imam Bonjol Padang Drs. Adi Irwan Azhari menjelaskan, sejak berdiri pada tahun 2010 hingga hari ini, Akfar IB telah menghasilkan lulusan atau Ahli Madya dalam bidang pelayanan kefarmasian sebanyak 594 orang. Hampir semua lulusan tersebut telah terserap di dunia kerja, termasuk sebagian besar yang wisuda hari ini.
“Pihak yayasan terus mendukung setiap kemajuan yang dikembangkan Akfar IB. Yayasan juga akan terus mengupayakan pengembangan dan penyempurnaan fasilitas belajar agar tercipta atmosfir akademik yang kondusif, sehingga pada gilirannya akan mampu mencetak alumni yang siap bekerja dibidang masing-masing,” ungkapnya.