HARIAN HALUAN. ID – Di tengah tantangan ekonomi global dan derasnya arus modernisasi, dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Literasi Keuangan Berbasis Nilai Islami: Membangun Generasi Mandiri dan Berdaya Saing”.
Kegiatan Minggu lalu dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Ma’arif Bukittinggi di Jl. Koto Selayan, Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi. Acara dihadiri guru dan siswa ponpes yang antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Ketua Tim pelaksana, Eka Rosalina, SE, MSi menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari permasalahan nyata yang dihadapi siswa, yaitu minimnya pemahaman terhadap prinsip-prinsip keuangan Islami, terutama dalam aspek halal-haram, riba, serta pengelolaan keuangan sesuai syariah.
“Banyak siswa yang dalam keseharian belum memahami batasan syariah dalam transaksi keuangan. Padahal, ini penting agar mereka dapat terhindar dari praktik yang merugikan dan bertentangan dengan ajaran Islam,” ujarnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim dosen PNP menghadirkan pelatihan literasi keuangan Islami yang dikemas secara interaktif. Kegiatan mencakup pembelajaran teoritis tentang konsep dasar keuangan Islam serta pembentukan kelompok diskusi dan studi kasus. Melalui pendekatan ini, siswa diajak menganalisis berbagai contoh transaksi yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari agar mampu mengenali mana yang sesuai dengan prinsip syariah dan mana yang tidak.
Selain Eka Rosalina, tim pengabdian juga beranggotakan Endrawati, Syafira Ramadhea, Fitra Oliyan, Dedi Djefris, Elfitri Santi, Gustina dan Desi Handayani. Para dosen ini berkolaborasi untuk membimbing siswa memahami konsep penting seperti halal-haram, riba, zakat, sedekah, dan wakaf.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kesadaran finansial di kalangan siswa pesantren sekaligus memperkuat karakter Islami mereka. Melalui pembelajaran ini, para siswa diharapkan mampu menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara finansial, tetapi juga beretika, jujur, adil, dan bertanggung jawab sosial.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini para santri bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan dan menerapkan prinsip syariah dalam setiap transaksi. Dengan begitu, mereka dapat menjadi generasi yang mandiri, berdaya saing, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tambah Eka Rosalina.
Program pengabdian ini juga menjadi wujud nyata kontribusi PNP dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam pengelolaan keuangan modern. Luaran kegiatan ini menargetkan peningkatan pemahaman dan keterampilan praktis para siswa dalam memahami dasar-dasar keuangan Islami melalui metode pembelajaran yang menarik dan interaktif.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Ponpes Modern Al Ma’arif Bukittinggi dan PNP berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk membentuk generasi muda yang cerdas finansial dan berlandaskan moral Islam, sehingga mampu menjadi agen perubahan di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks. (*)














