“Kita juga harus menyadari masih kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua bahwa Posyandu merupakan kegiatan Upaya Kegiatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang berarti kegiatan tersebut dari, untuk dan oleh masyarakat itu sendiri” ucapnya.
Di akhir dari sosialisasi dan edukasi disepakati antara Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dan peserta yang hadir berkomitmen dalam membina dan mengontrol setiap posyandu di nagari agar mempunyai sarana dan prasarana lengkap.
Kemudian perlu pembinaan pemberian informasi untuk orang tua anak agar ke Posyandu, peningkatan honor para kader. Lembaga belum memiliki regulasi resmi, pembayaran honor kader juga belum ada regulasi resmi, juga wali nagari perlu pembekalan terhadap kebijakan terkait posyandu ini.
Hadir juga dalam sosialisasi itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Deni Hendra Suryadi, menjawab berbagai pertanyaan dan pernyataan para wali nagari se-Kabupaten Lima Puluh Kota yang diundang sebagai peserta.
Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Wali Nagari Sungai Beringin, Lukman Hakim. Ia menuturkan harapan mengenai alokasi dana desa yang menurutnya patut digunakan untuk mendukung seluruh proyek pemerintah pusat.
Wali Nagari Mungka Kecamatan Mungka Epi Adri, menyampaikan bahwa pihaknya Persatuan Wali Nagari Lima Puluh Kota (Perwanaliko) mengusulkan kepada bupati terpilih nanti agar mengoptimalkan fasilitas kesehatan.
“Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota adalah yang gila, gila bekerja, gila peduli kesehatan dan gila peduli masyarakat sehingga bisa mencari anggaran dan bantuan dari luar dana desa seperti halnya dana provinsi bahkan anggaran pusat. Jadi peralatan medis lebih canggih,” katanya. (*)