LIMAPULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID- Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota mengadakan sosialisasi dan edukasi terhadap lintas sektor dalam upaya peningkatan cakupan penimbangan dan pemantauan pertumbuhan balita, Hotel Mangkuto Payakumbuh, Kamis (28/11/2024).
Bertindak sebagai narasumber, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Nagari (DPMN) Kabupaten Lima Puluh Kota, Hendra Amzar, menyampaikan tema tentang tugas dan fungsi dari posyandu.
“Tema sosialisasi kali ini adalah Strategi Penguatan Penyelenggaraan dan Pengelolaan Posyandu, kader kesehatan mempunyai tugas untuk memantau kesehatan anak terutama saat ke Posyandu,” ucapnya.
Flora Prima Syntha, sebagai Kepala Bidang SDM, Sosial Budaya dan Pemerintahan menyampaikan faktor penyebab cakupan layanan Posyandu yang masih tergolong rendah di Kabupaten Lima Puluh Kota. Salah satunya para orang tua hanya rajin membawa balita ke Losyandu hanya pada waktu jadwal immunisasi.
Setelah jadwal immunisasi balitanya lengkap, para orang tua cenderung untuk meninggalkan posyandu dan tidak menganggap penimbangan di posyandu itu tidak perlu, juga kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya posyandu.
“Sikap para ibu yang kurang peduli terhadap Kesehatan anaknya, juga yang berpengaruh yaitu jarak tempat tinggal dengan lokasi Posyandu yang jauh, kurangnya transportasi pada hari posyandu dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan Posyandu kepada Masyarakat, karena pemahaman Masyarakat yang masih takut, khawatir anaknya bermasalah setelah immunisasi”. Katanya.
Menurutnya, seluruh pihak juga perlu bekerjasama dalam hal menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain itu, setiap Posyandu diharapkan agar terus berinovasi menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak-anak.
“Kita juga harus menyadari masih kurangnya kesadaran masyarakat terutama orang tua bahwa Posyandu merupakan kegiatan Upaya Kegiatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang berarti kegiatan tersebut dari, untuk dan oleh masyarakat itu sendiri” ucapnya.
Di akhir dari sosialisasi dan edukasi disepakati antara Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota dan peserta yang hadir berkomitmen dalam membina dan mengontrol setiap posyandu di nagari agar mempunyai sarana dan prasarana lengkap.
Kemudian perlu pembinaan pemberian informasi untuk orang tua anak agar ke Posyandu, peningkatan honor para kader. Lembaga belum memiliki regulasi resmi, pembayaran honor kader juga belum ada regulasi resmi, juga wali nagari perlu pembekalan terhadap kebijakan terkait posyandu ini.
Hadir juga dalam sosialisasi itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Deni Hendra Suryadi, menjawab berbagai pertanyaan dan pernyataan para wali nagari se-Kabupaten Lima Puluh Kota yang diundang sebagai peserta.
Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Wali Nagari Sungai Beringin, Lukman Hakim. Ia menuturkan harapan mengenai alokasi dana desa yang menurutnya patut digunakan untuk mendukung seluruh proyek pemerintah pusat.
Wali Nagari Mungka Kecamatan Mungka Epi Adri, menyampaikan bahwa pihaknya Persatuan Wali Nagari Lima Puluh Kota (Perwanaliko) mengusulkan kepada bupati terpilih nanti agar mengoptimalkan fasilitas kesehatan.
“Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota adalah yang gila, gila bekerja, gila peduli kesehatan dan gila peduli masyarakat sehingga bisa mencari anggaran dan bantuan dari luar dana desa seperti halnya dana provinsi bahkan anggaran pusat. Jadi peralatan medis lebih canggih,” katanya. (*)