PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat sebanyak 308 kasus HIV AIDS sepanjang tahun 2024. Penyakit tersebut didominasi oleh orang-orang rentan yang tergolong kepada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) atau homoseksual. Kelompok LSL ini harus menjadi perhatian serius.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Srikurnia Yati mengatakan, dari 308 kasus HIV yang terjadi di Kota Padang, 166 kasus atau 53,8 persen diantaranya berasal dari warga luar Kota Padang dan 142 kasus atau 46,2 persen lainnya ber-KTP Padang.
Lebih jauh dikatakan Srikurnia Yati, mereka yang terserang HIV ini berada pada usia produktif. “HIV ini menyerang lebih dari 50 persen orang yang tergolong dalam usia produktif, 24 sampai 45 tahun. Jika kita merujuk pada data, 30 persen diantaranya didominasi oleh orang yang tergolong kepada kelompok LSL. Ada juga penderitanya dari kalangan anak-anak, sejauh ini yang terdata ada tujuh kasus,” katanya, Rabu (1/1).
Anak-anak penderita HIV AIDS, sambungnya didominasi oleh remaja yang berumur 18 tahun dan disebabkan oleh perilaku LSL tersebut. “Biasanya penderita anak-anak disebabkan oleh perilaku seks itu sendiri, ada juga karena suntik, tapi sepanjang tahun 2024 ini tidak ada kasus karena suntikan,” ujarnya.
Untuk mengatasi LSL ini diperlukan perhatian dari semua pihak. Hal ini disebabkan karena LSL merupakan penyakit psikologis bukan medis. “LSL itu terjadi karena trauma masa lalu. Mereka yang diperlakukan LSL sebelumnya melampiaskan kepada yang lain hasratnya itu. Untuk pengobatan secara medis memang tidak ada,”katanya.
Untuk itu Srikurnia Yati mengimbau para orang tua untuk memperhatikan dan menjaga anak-anak agar tidak menjadi korban LSL. “Kami juga sudah melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai LSL ini. Selain itu jika ada anak-anak kita yang menjadi korban, harus cepat melapor kepada pihak yang berwajib dan secepatnya untuk mendapatkan konseling,”katanya.