SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Permasalahan kesehatan anak yang paling umum dirasakan oleh mayoritas masyarakat adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh pada anak atau yang kerap kali di kenal sebagai sakit demam. Namun tidak banyak orang tua yang memahami secara benar bagaimana penanganan terhadap demam anak ini.
Dokter Spesialis anak RSUD Solok Selatan, dr. Ronaldi Noor, Sp. A., Biomed mengatakan pengetahuan orang tua terhadap penanganan demam pada anak ini sangat penting. Menurutnya, demam sebenarnya adalah respon tubuh terhadap adanya inflamasi (peradangan) Di dalam tubuh.
“Baik yang disebabkan oleh zat asing (antigen) ataupun proses dalam tubuh itu sendiri. Jadi demam bukanlah suatu penyakit, tapi demam adalah salah satu gejala penyakit,” Jelasnya saat diwawancara, Rabu (8/1).
Dokter Ronal menyarankan agar para orang tua juga harus tahu kapan seorang anak dikatakan demam. Dijelaskan demam adalah bila suhu seorang anak yang diukur di ketiak di atas 37,5 °C. Penanganan demam yang tidak tepat bisa membahayakan anak.
Bila demam sudah tinggi dan tidak ditangani, bisa menyebabkan masalah-masalah berikutnya. Misalkan saja bisa menyebabkan kejang atau anak menjadi lemas dan tidak bisa beraktifitas.
Sementata demam yang masih di bawah 38,5 °C sebenarnya bisa ditangani di rumah, yaitu dengan mencukupkan minum, kompres hangat di area lipatan seperti ketiak dan sela paha, memakai baju yg tipis.
“Namun jika suhu di atas 38,5 °C untuk penanganan awal bisa diberikan paracetamol. Kecuali jika anak demam disertai gangguan lain seperti kejang, penurunan kesadaran, atau dehidrasi itu harus dibawa ke rumah sakit” Lanjutnya menjelaskan.
Para orang tua diimbau agar selalu menyediakan termometer di rumah. Pasalnya, kadang orang tua mengatakan anaknya demam, ternyata setelah diukur dengan termometer rupanya suhu tubuh masih normal.
Terkait asumsi masyarakat yang menganggap bahwa demam itu sebagai penanda tumbuh kembang anak, Dokter Ronal menegaskan hal Itu sebagai suatu kekeliruan.
“Tidak ada proses tumbuh kembang yang membuat anak demam, kecuali pada beberapa kasus seperti tumbuh gigi dimana terdapat kenaikan suhu, tapi kejadiannya sangat sedikit, ” Tegasnya.
Ia kembali menyarankan agar demam yang tidak tinggi (di bawah 38,5) itu bisa dibantu dengan cukup minum, kompres hangat, pakaian tipis. Jika di atas itu bisa minum obat penurun panas, yang umum dipakai adalah paracetamol.
Paracetamol memiliki fungsi untuk menurunkan suhu, tidak mengobati penyakit dasar dari demam. Ia mencontohkan semisal seorang anak mengalami demam yang rupanya adalah demam tifus, maka fungsi paracetamol di situ hanya untuk menurunkan demam tidak mengobati sakit tifusnya.
Dokter Ronal juga menyinggung mengenai pengobatan herbal yang dipercaya oleh kebanyakan masyarakat. Ia menerangkan sampai sekarang belum pernah tahu ada herbal yang berfungsi sebagai anti piretik (penurun panas).
“Jadi jika tidak ada yg bersifat penurun panas, maka tidak bisa dipakai sebagai obat demam. Jadi harus hati-hati memilih pengobatan, ” Ujarnya.
Sementara itu, lebih lanjut diterangkan. Demam yang tinggi (di atas 39,5 °C) yang terjadi mendadak dan berlangsung 3-5 hari itu umumnya adalah demam karena infeksi virus. Nah demam virus ini bersifat self limited disease (penyakit yang hilang sendiri), tanpa obatpun akan sembuh.
“Paling kita kasih paracetamol, cukup minum dan obat-obatan sesuai gejala saja, ” ujarmya.
Ada lagi demam yang tidak terlalu tinggi, berlangsung lebih seminggu, kadang demamnya menetap, ini tipe demam karena infeksi bakteri. Demam seperti ini butuh pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
Demam yang disertai kejang. Ada yang ringan yang disebut sakit kejang demam. Ada yang berat seperti meningitis (radang selaput otak), ensefalitis (radang otak). Semua itu harus segera dibawa ke RS untuk pengobatan lebih lanjut. Jangan ditanggulangi di rumah saja. Terakhir Dokter Ronal Menyarankan, orang tua harus tahu dulu kapan dikatakan demam, kemudian harus tahu penanganan awal demam seperti yang saya sebutkan sebelumnya dan harus tahu demam yang mana yang perlu dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat. (*)