PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Dokter Anak RSUD Padang Pariaman, Tri Tunggal Malahayati, Sp.A, menekankan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang sehat untuk pertumbuhan anak dan pencegahan kenakalan remaja. Menurutnya, keluarga merupakan faktor utama dalam mendukung perkembangan optimal anak, terutama ketika memasuki fase remaja.
“Untuk menciptakan tumbuh kembang anak secara optimal memasuki fase remaja yang sehat, dibutuhkan lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik itu pertama adalah dari keluarga,” ujar Tri Tunggal Malahayati.
Ia menambahkan bahwa lingkungan keluarga yang sehat memerlukan peran aktif dari semua anggota keluarga. Berdasarkan beberapa kasus, kenakalan remaja berasal dari keluarga yang mengalami permasalahan, seperti konflik rumah tangga atau broken home. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, serta memberikan ruang bagi anak remaja untuk menyampaikan pendapatnya.
“Komunikasi yang baik dalam keluarga adalah langkah awal untuk mencegah kenakalan remaja. Banyak kasus kekerasan dan perilaku negatif remaja terjadi karena kurangnya komunikasi dalam lingkungan keluarga,” jelasnya.
Tri juga menyampaikan bahwa tidak sedikit remaja yang merasa nyaman mencari perhatian di luar keluarga ketika kondisi di rumah tidak mendukung secara emosional, meskipun kondisi finansial keluarga cukup baik. Sayangnya, banyak dari mereka justru terjerumus ke dalam perilaku negatif atau kekerasan.
Untuk menangani masalah ini, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menyampaikan, saat ini IDAI juga aktif mendorong anggotanya di berbagai daerah untuk berdialog dengan instansi terkait, seperti dinas kesehatan dan lembaga pemerintahan. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan dan langkah konkret dalam pencegahan kenakalan remaja tetap menjadi tanggung jawab pemerintah dan pihak terkait lainnya.
“Tentu masalah remaja ini bukan hal yang mudah. IDAI memiliki peran advokasi, tetapi kebijakan tetap berada di tangan pemerintah, seperti Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, atau aparat kepolisian,” tegasnya.
Dengan meningkatkan komunikasi dalam keluarga, diharapkan para remaja dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat, sehingga risiko terjerumus dalam kenakalan remaja dapat diminimalkan. (*)