Sebelumnya, RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH telah mencoba dua metode, yakni menyediakan kotak saran dan menanyakan secara langsung kepada pasien. Namun, menurut Herlina, kedua cara tersebut belum mampu mengatasi permasalahan. “Itulah sebabnya kami memilih mengembangkan inovasi Kesan Silent,” ujarnya.
Melalui Kesan Silent, setiap pasien yang pulang diminta memindai barcode yang tersedia di konter perawat dan mengisi kuesioner singkat terkait pelayanan. Aspek yang dinilai meliputi pelayanan pendaftaran, fasilitas rumah sakit, visite dokter, perawat, laboratorium, apotek, gizi, kebersihan, hingga keamanan.
“Pengumpulan dan analisa data dilakukan setiap bulan untuk mengetahui persentase tingkat kepuasan pasien,” ucap Herlina.
Ia menambahkan, metode berbasis online ini membuat pasien lebih mudah memberikan kesan dan pesan selama dirawat tanpa harus berbicara langsung. “Selain mempermudah pasien, inovasi ini juga membantu staf memenuhi kebutuhan data dan dokumen dari mana saja,” katanya.
Herlina optimis, penerapan Kesan Silent akan memberikan manfaat besar. “Pasien akan lebih puas, kunjungan meningkat, kinerja petugas membaik dan visi rumah sakit untuk menjadi rumah sakit regional berstandar internasional dengan nilai islami akan tercapai, sesuai moto kami: Cepat, Ramah dan Melayani,” tuturnya. (*)