“Bagi yang ingin berkonsultasi, kami sediakan layanan konsultasi dengan ahli gizi secara daring di jam kerja dan pemantauan dilakukan secara berkala di stand yang sudah ditentukan,” kata Herlina.
Sejak dijalankan, dari 38 petugas dengan berat badan berlebih yang ikut, sebanyak 18 orang berhasil menurunkan berat badan dengan rata-rata 2,1 kilogram. “Hasil ini menunjukkan bahwa inovasi ini efektif membantu pengendalian berat badan dan IMT secara lebih intens, efisien dan terpantau,” ujarnya.
Selain menurunkan berat badan, program ini diharapkan mampu menurunkan prevalensi obesitas, mengurangi angka kejadian penyakit tidak menular dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Herlina juga menekankan bahwa manfaat lainnya adalah menurunkan biaya kesehatan negara dan mencegah kematian dini.
“Kami ingin pegawai rumah sakit tidak hanya menjadi tenaga kesehatan, tapi juga menjadi contoh penerapan gaya hidup sehat. Kalau tenaga kesehatannya bugar, pelayanan kepada masyarakat juga akan maksimal,” ucapnya.
Ke depan, RSUD Prof. H. Muhammad Yamin berencana mengembangkan SIGEMOY BERAKSI agar bisa diakses tidak hanya oleh pegawai, tetapi juga masyarakat umum. “Kalau cakupannya lebih luas, dampaknya juga akan semakin besar,” kata Herlina. (*)