PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH, Kota Pariaman, menghadirkan inovasi layanan farmasi berbasis digital bernama APO CHAT (Antrian Pengambilan Obat by Chat).
Langkah ini diambil untuk mengatasi permasalahan lamanya waktu tunggu pasien dalam mengambil obat di apotek rumah sakit.
Direktur RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH, dr. Herlina Nasution, M.Kes, menjelaskan, inovasi ini lahir dari hasil evaluasi internal terkait tingginya kepadatan antrian di apotek. “Rata-rata waktu tunggu bisa mencapai dua hingga tiga jam untuk obat nonracikan dan satu hingga dua jam untuk obat racikan. Ini jelas membuat pasien merasa gelisah, kesal, bahkan frustasi,” ujarnya.
Menurut dr. Herlina, kondisi tersebut dipengaruhi oleh aktivitas 12 hingga 15 poli rawat jalan aktif setiap hari di RSUD Pariaman. Pada jam-jam sibuk dan hari tertentu, jumlah pasien yang mengambil obat meningkat signifikan, sehingga membuat antrean membludak.
Latar belakang inovasi ini juga didorong oleh tren global dan nasional, mulai dari peningkatan jumlah lansia yang membutuhkan pengobatan jangka panjang, perpindahan penduduk ke perkotaan, hingga dorongan pemerintah dalam transformasi digital sektor kesehatan.
“Pemerintah menargetkan Universal Health Coverage (UHC) dan pelayanan yang lebih cepat, mudah, serta nyaman bagi masyarakat,” kata Herlina.
Melalui APO CHAT, pasien dapat mendaftar antrean pengambilan obat secara daring setelah selesai konsultasi di poli rawat jalan. Pendaftaran bisa dilakukan lewat aplikasi mobile, website, atau layanan digital apotek.
“Pasien cukup memasukkan data diri, memilih layanan dan sistem akan memberikan nomor antrean, serta perkiraan waktu tunggu. Notifikasi akan dikirim saat obat sudah siap diambil,” katanya.