Dengan sistem ini, pasien atau keluarganya tidak perlu menunggu lama di apotek. Obat telah dipersiapkan sebelum pasien datang, sehingga mereka bisa menyesuaikan waktu pengambilan dan melakukan aktivitas lain sambil menunggu giliran. “Ini efisiensi waktu yang nyata bagi pasien,” ujar Herlina.
Inovasi ini juga membawa manfaat bagi apotek, di antaranya peningkatan efisiensi pelayanan, pengurangan risiko kesalahan pengisian obat, serta pengelolaan data pasien yang lebih terorganisir. “Bagi rumah sakit, ini membantu peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi operasional dan mendukung pencapaian akreditasi,” ujarnya.
Dampak yang diharapkan mencakup peningkatan produktivitas apotek, kepuasan pasien, efisiensi sumber daya, hingga meningkatkan daya saing rumah sakit. “APO CHAT sejalan dengan upaya transformasi digital yang dicanangkan pemerintah, khususnya di sektor kesehatan,” ucapnya.
Herlina optimistis sistem antrean obat online ini akan menjadi solusi untuk mengurai kepadatan di apotek rumah sakit dan menjadi contoh inovasi pelayanan publik yang dapat diadopsi oleh rumah sakit lain. “Tujuan akhirnya adalah kepuasan dan kenyamanan pasien,” tuturnya. (*)