PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH, Pariaman, menghadirkan inovasi pengelolaan limbah padat bernama Barang Bekas Jadi Berguna atau “BABE DINA”, untuk mengatasi penumpukan sarana dan prasarana rusak di gudang aset rumah sakit.
Program ini lahir dari kepedulian terhadap lingkungan sekaligus efisiensi pemanfaatan barang-barang yang sebelumnya dianggap tidak terpakai.
Direktur RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH, dr. Herlina Nasution, M.Kes, mengatakan, gagasan ini berangkat dari prinsip reuse yang sejalan dengan tujuan ke-12 Sustainable Development Goals (SDGs), terkait konsumsi dan produksi bertanggung jawab.
“Penggunaan kembali barang bekas bukan hanya mengurangi timbunan sampah, tapi juga menghemat sumber daya dan menjaga lingkungan,” ujarnya.
Menurutnya, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian LHK tahun 2022 mencatat timbunan sampah nasional mencapai 21,1 juta ton. Dari jumlah itu, 34,29 persen atau sekitar 7,2 juta ton belum terkelola dengan baik. “Kondisi ini memerlukan langkah kolaboratif. Di rumah sakit, kami memulai dari skala kecil namun berdampak nyata,” katanya.
Herlina menjelaskan, sebelum adanya “BABE DINA”, banyak barang bekas menumpuk di gudang karena tidak segera diambil oleh biro aset provinsi. Barang-barang seperti besi kaki kursi, roda trolley bed pasien, hingga peralatan rusak lainnya hanya memenuhi ruang penyimpanan. “Selain mengganggu kebersihan, penumpukan ini juga menghambat pemanfaatan gudang untuk kebutuhan lain,” ujarnya.
Melalui “BABE DINA”, aset yang tidak terpakai dikumpulkan, dipilah, lalu diolah menjadi barang berguna kembali. Barang yang masih bisa dimanfaatkan akan diperbaiki oleh teknisi sipil RSUD, sedangkan yang memerlukan penanganan khusus melibatkan pihak ketiga. “Tahapan ini memastikan setiap barang diberdayakan sesuai potensi gunanya,” kata Herlina.
Setelah berjalan, inovasi ini terbukti mampu memenuhi permintaan kebutuhan ruangan lebih cepat karena ketersediaan bahan baku di Gudang IPS RSUD Prof. H. M. Yamin, SH. “Kalau dulu harus menunggu pembelian atau distribusi barang baru, sekarang kita bisa modifikasi barang bekas menjadi sesuai kebutuhan ruangan,” ujarnya.
Manfaat lain dari “BABE DINA” adalah pengurangan penumpukan barang di gudang aset, efisiensi waktu pemenuhan permintaan ruangan dan berkurangnya timbulan limbah padat. “Lingkungan rumah sakit menjadi lebih bersih, sehat dan terkelola dengan baik,” kata Herlina.