PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sakit perut disertai diare sering dianggap sepele, padahal jika dibiarkan bisa memicu dehidrasi serius hingga membahayakan nyawa.
Para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk segera mengambil langkah tepat, baik dengan obat-obatan maupun menjaga asupan makanan, sebelum kondisi semakin parah.
Beberapa obat yang mudah didapat di apotek, antara lain:
1. Oralit, untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.
2. Loperamide (Lodia, Opidiar), obat antimotilitas yang memperlambat gerakan usus sehingga mengurangi frekuensi buang air besar.
3. Attapulgite dan Pektin (Akita), menyerap racun dan membantu memadatkan tinja.
4. Bismuth Subsalicylate (New Diatabs), menekan peradangan serta melapisi saluran cerna.
5. Probiotik (Synbio), mengembalikan keseimbangan flora usus.
Selain obat, pola makan dan gaya hidup sehat juga menjadi kunci pemulihan. Dokter menyarankan pasien banyak minum cairan seperti air putih, kaldu, atau sup bening.
Konsumsi makanan dengan pola BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) bisa membantu meringankan gejala. Sementara itu, makanan pedas, berlemak, berserat tinggi, dan minuman bersoda sebaiknya dihindari.
Namun, masyarakat diminta tidak menunda ke dokter bila diare berlangsung lebih dari dua hari, disertai demam tinggi, ada darah atau lendir pada tinja, atau muncul tanda dehidrasi.
Konsultasi medis diperlukan jika kondisi memburuk, karena bisa jadi ada infeksi serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Diare boleh jadi penyakit umum, tetapi kewaspadaan menjadi kunci agar tidak berujung fatal. (*)