Jangan Salah Lagi! BPJS Kesehatan Jelaskan Perbedaan JKN dengan KIS

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Yessy Rahimi saat menjelaskan kepesertaan BPJS Kesehatan di Padang, Kamis (14/9/23). YESI

HARIANHALUAN.ID – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Yessy Rahimi menjelaskan perbedaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS). 

“Banyak yang beranggapan, kalau KIS itu bantuan yang diberikan pemerintah. Sedangkan JKN yang tidak ditanggung pemerintah. Di sini kita luruskan kalau JKN itu nama programnya, BPJS Kesehatan penyelenggaranya dan KIS itu nama kartunya,” kata Yessy kepada awak media, Kamis (14/9/23). 

Peserta JKN terdiri dari dua kelompok. Pertama peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan dari APBN dan yang kedua Non PBI (baik yang mandiri maupun yang dibayarkan oleh pemberi upah atau perusahaan). 

Yessy menambahkan pentingnya masyarakat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Sebab Program JKN telah berkembang menjadi program strategis yang memiliki kontribusi besar dan mampu membuka akses layanan kesehatan bagi masyarakat. 

Dikatakan Yessy, setidaknya ada tiga alasan kenapa masyarakat harus menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan. 

“Pertama bentuk perlindungan, kedua bentuk gotong royong antar sesama dan ketiga bentuk kewajiban sebagai warga negara yang baik,” katanya. 

Ia mengatakan, saat ini 98,59 persen warga Kota Padang sudah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

“Jumlah kepesertaan di Kota Padang saja sudah 98,59 persen. Sedangkan total keseluruhan di Sumbar 91,12 persen atau sebanyak 5.161.954 orang, ” ujarnya.

Kemudian terdapat sebelas Kabupaten dan Kota di Sumbar yang capaian persentase kepesertaanya di atas rata-rata nasional yang persentasenya 94,64 persen. 

Di antaranya Kabupaten Pasaman, Kota Solok, Kota Pariaman, Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kepulauan Mentawai, Padang, Payakumbuh, Pasaman Barat, Bukittinggi, dan Solok Selatan.

Dijelaskannya, BPJS Kesehatan Padang mencatat pada tahun 2022 sebanyak 34.231 orang yang memanfaatkan layanan setiap hari.

“Angka ini berdasarkan kunjungan sakit dan kunjungan sehat atau edukasi peserta,” ujarnya. (yes)

Exit mobile version