Stunting di Padang Panjang Turun, Tercatat 15,8 Persen

PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID- Pj Wako Sonny mengatakan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terjadi penurunan kasus stunting Kota Padang Panjang sebanyak 1 persen dari 16,8 persen pada 2022 menjadi 15,8 persen pada 2023.

Kendati begitu, ia meminta stunting di Padang Panjang bisa di bawah 14 persen melebihi target nasional.

Penurunan angka stunting, lanjutnya, merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya Dinas Sosial PPKBPPPA dan Dinas Kesehatan saja.

Sonny mengimbau stunting bisa ditanggulangi secara komprehensif, melibatkan seluruh stakeholder dari hulu ke hilir.

“Tetap kita lakukan intervensi melalui kegiatan di Posyandu, pemberian makanan tambahan. Lalu dari hulunya, pembekalan dan sosialisasi, diseminasi, pemberian vitamin tambah darah kepada remaja putri, sehingga tumbuh sehat,” ujarnya dalam Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Senin (22/7/2024) di Hall Lantai III Balai Kota.

Adapun Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si mengatakan, memperhatikan kesehatan ibu sejak dini sangatlah penting. Edukasi pendewasaan usia pernikahan perlu diketahui yaitu perempuan pada usia minimal 21 tahun dan pria 25 tahun.

“Ini merupakan bagian dari pencegahan stunting. Menjaga pola hidup sehat sejak remaja dapat mencegah stunting dari hulu,” tuturnya.

Kemudian, remaja putri dapat mengonsumsi tablet tambah darah sebanyak satu tablet per minggu. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, serta menerapkan pola makan gizi seimbang. (*)

Exit mobile version