Gemar Makan Bersantan, Hipertensi Mendominasi di Kota Padang


PADANG, HARIANHALUAN.ID– Hingga Agustus 2024, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang mencatatkan bahwa penyakit hipertensi atau darah tinggi menjadi penyakit yang paling mendominasi di Kota Padang.


Subkoordinator Seksi Yankes Primer Dinkes Kota Padang, Helmida, menyebutkan hipertensi masih menjadi penyakit yang paling banyak ditemui. Tingginya angka penyakit tersebut dikarenakan oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur.


“Kita menghimpun data dari 24 puskesmas yang ada di seluruh Kota Padang. Dari data yang kita himpun tersebut terdapat angka penyakit paling tinggi itu hipertensi atau darah tinggi,” katanya, Selasa (10/9).


Helmida melaporkan pada Januari, penyakit hipertensi sudah terdata sebanyak 9.122 penderita. Pada bulan Februari sebanyak 8.261, Maret sebanyak 7.988, dan April sebanyak 8.205.

Selanjutnya di bulan Mei sebanyak 9.006, Juni 8.429, Juli 8.271 dan Agustus ini 377 penderita
hipertensi. Hipertensi ini juga menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.


“Hipertensi ini menjadi penyakit paling serius karena hipertensi itu merupakan salah satu penyakit yang menjadi pintu masuk penyakit-
penyakit lainnya. Hipertensi yang sudah akut akan membuka pintu untuk penyakit stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan diabetes,”
katanya.


Selain adanya faktor keturunan, jelas Helmida, pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat juga menjadi faktor penyebab utama seseorang menyandang hipertensi.


“Terutama di Minang, ya. Orang Minang kan suka makanan yang diolah dengan santan dan itu dimakan secara terus-menerus dibarengi dengan pola hidup yang tidak sehat. Maka ini menjadi penyebab juga nantinya akan timbul penyakit lain yang ujung-ujungnya jadi komplikasi,” katanya.


Daripada mengobati, hipertensi sebaiknya dicegah melalui pola hidup sehat, mulai dari meninggalkan kebiasaan merokok, mengelola stres, melakukan olahraga fisik secara teratur, dan konsumsi makanan yang sehat seperti sayur dan buah-buahan.


“Tentunya pencegahan dilakukan sejak dini, sedari muda. Karena penyandang hipertensi ini kebanyakan mereka yang berumur di atas 40 tahun dan kebanyakan di Kota Padang sendiri penderitanya banyak dari kalangan perempuan,” ujarnya. (*)

Exit mobile version