PADANG, HARIANHALUAN.ID – Akademisi dari Kemenkes Poltekkes Padang, Dr. Dewi Susanti, S.ST., M. Keb mengatakan kehamilan di usia muda bisa berdampak pada Fisik, Psikis dan Sosial. Ibu remaja (berusia 10–19 tahun) menghadapi risiko eklampsia, endometritis puerperal, dan infeksi sistemik yang lebih tinggi daripada wanita berusia 20–24 tahun, dan bayi dari ibu remaja menghadapi risiko lebih tinggi mengalami berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kondisi neonatal yang parah.
“Dampak kehamilan di usia muda diantaranya resiko anemia, preeklamsia, trauma persalinan, HPP, depresi post partum, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), post partum blues, persalinan SC, gangguan perkembangan anak dan lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan perlunya program yang mampu mensupport ibu hamil usia muda agar bisa menjalani kehamilan dengan baik.
“Sejauh ini terdapat banyak program tapi lebih banyak menyentuh aspek pencegahan, sedangkan untuk penanganannya belum,” ujarnya.
Ia menambahkan usia ibu hamil perlu menjadi perhatian agar terhindar dari resiko-resiko yang tidak diinginkan. Seperti terlalu muda atau terlalu tua.
Selain itu jarak kehamilan juga perlu menjadi perhatian agar jangan terlalu dekat ataupun terlalu jauh. (*)