HARIANHALUAN.ID – Buah nanas (Ananas comosus) memiliki beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, baik saat dimakan dalam bentuk buah segar maupun diolah menjadi jus.
Diberitakan Medical News Today (27/6/2024), buah nanas segar mampu memenuhi kebutuhan vitamin C, A, B6, kalsium, zat besi, magnesium, potasium dan folat. Kandungan itu menjadikan buah bersisik ini mampu menurunkan risiko obesita.
Nanas juga bermanfaat untuk menyehatkan kulit dan rambut, meningkatkan energi dan menurunkan berat badan. Meski memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi nanas.
Sebab, ada beberapa cara makan nanas yang tidak dianjurkan karena berdampak buruk bagi tubuh.
Makan nanas yang tidak dianjurkan:
- Nanas tidak dicuci garam
Makan nanas secara langsung akan memberikan rasa gatal pada mulut dan lidah. Ini terjadi karena nanas mengandung bromelain tinggi, dilansir dari Eating Well (22/9/2020). Bromelain merupakan zat yang membuat nanas dapat mengempukkan daging.
Namun, zat ini dapat memecah protein, sehingga membuat mulut terasa gatal atau bahkan iritasi. Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. Untuk mencegahnya, cuci nanas dengan air garam sebelum mengonsumsinya.
Garam akan menonaktifkan bromelain pada nanas segar. Sebagai alternatif, memasak nanas pada suhu tinggi juga dapat menghilangkan efek dari bromelain.
- Makan nanas saat pencernaan bermasalah
Diberitakan USA Today (30/4/2024), nanas memiliki kadar asam yang tinggi, sehingga dapat memperburuk kondisi penderita gangguan pencernaan, seperti refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Konsumsi vitamin C dan bromelain dalam jumlah tinggi yang terkandung dalam nanas juga berpotensi menyebabkan diare, perdarahan menstruasi berlebihan dan ruam kulit. Agar pencernaan tidak terganggu, sebaiknya nanas dikonsumsi saat asam lambung dalam kadar normal.
- Makan nanas berlebihan
Orang yang rentan terhadap gula darah tinggi atau penderita diabetes juga tidak dianjurkan makan nanas, terutama dalam porsi berlebihan. Pasalnya, nanas dapat dapat meningkatkan kadar gula darah karena mengandung glukosa dan sukrosa, dikutip dari Domestic Fits.
- Makan nanas saat sedang mengonsumsi antibiotik
Rasa nyeri dada, mimisan, menggigil, demam atau pusing setelah makan nanas dapat menandakan adanya interaksi nanas dengan obat-obatan tertentu. Hal ini terjadi karena bromelain dalam nanas dapat meningkatkan penyerapan antibiotik tertentu, seperti amoksisilin dan tetrasiklin.
Jika dibiarkan, ini menyebabkan risiko serius bagi tubuh. Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau rentan terhadap tekanan darah tinggi juga sebaiknya tidak terlalu sering mengonsumsi nanas.
- Alergi lateks
Orang dengan alergi lateks lebih berpotensi mengalami alergi terhadap beberapa jenis buah, termasuk pisang, tomat dan nanas. Sensasi geli pada tenggorokan atau bibir bengkak setelah makan nanas menandakan reaksi alergi terhadap buah tersebut.
Alergi ini dipicu kemampuan nanas melembutkan serat otot. Karena itu, orang dengan alergi ini dianjurkan menghindari konsumsi nanas.
- Pemilik mulut yang tidak bersih
Sifat asam nanas bisa memicu proses kimia dalam mulut saat dikonsumsi. Orang yang tidak menjaga kebersihan mulutnya dengan baik, dianjurkan tidak mengonsumsi nanas berlebihan.
Sebab, hal ini dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Pemilik gigi sensitif juga sebaiknya tidak makan nanas, karena buah itu memiliki kadar asam yang tinggi.
- Nanas belum matang
Dilansir dari Taste Made, nanas yang belum matang dengan baik akan memiliki rasa yang tidak enak dan bisa beracun. Makan nanas mentah menyebabkan iritasi tenggorokan dan memiliki efek pencahar yang kuat.
Karena itu, buah tersebut harus ditunggu hingga matang sebelum dimakan. Tanaman nanas butuh waktu setidaknya 2-3 tahun sampai menghasilkan satu buah nanas matang dan bernutrisi. Nanas segar dan matang memiliki ciri-ciri berat, padat dan berdaun hijau tua. Hindari nanas yang daunnya lunak atau kering. (*)