PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman untuk menekan angka kematian ibu, bayi, balita, dan angka stunting yang disampaikan Plt. Bupati Kabupaten Padang Pariaman Rahmang saat kunjungan ke Kantor Dinas Kesehatan Parit Malintang, akhir pekan lalu.
Untuk itu, Mantan Kadis Pendidikan dan Kebdayaan ini meminta para ibu hamil untuk disiplin memeriksakan kehamilan dengan alat ultrasonografi (USG) yang dimiliki Puskesmas.
“Semua ibu hamil di Padang Pariaman agar memeriksakan kehamilannya dengan USG yang kini telah tersedia di 25 puskesmas di seluruh Kabupaten secara Gratis,” ujar Rahmang didampingi oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Meri.
Rahmang mengatakan, dengan tersedianya USG di seluruh puskesmas kecamatan, maka segala hal yang berkaitan dengan kehamilan termasuk kondisi bayi dalam kandungan dapat diketahui sejak awal. Sebab USG memiliki akurasi tinggi dalam pemeriksaan. Sehingga kondisi kesehatan calon bayi dapat dideteksi.
“Mulai mengetahui panjang calon bayi, berat, usia kehamilan, hingga prediksi tanggal kelahiran. Kemudian detak jantung bayi bisa jelas termasuk posisi tubuh calon bayi,” ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan USG sangat penting untuk mengetahui secara jelas kondisi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung. Dengan begitu, indikasi stunting dan risiko-risiko lainnya termasuk kematian ibu dan bayi dapat ditekan.
“Hal itu penting demi perbaikan indeks pembangunan manusia atau IPM. Demi menyiapkan sumber daya manusia berkualitas bagi masa depan,” katanya.
Rahmang menerangkan, sumber daya manusia berkualitas berhulu pada seribu hari pertama kehidupan yakni dari bayi dalam kandungan sampai lahir dan proses tumbuh.
Hal senada ditambahkan, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Meri, bahwa Dinas memiliki standar bahwa ibu hamil harus diperiksa minimal enam kali selama kehamilan. Dengan dua kali diperiksa oleh dokter dengan USG.
“Gratis dengan ketentuan, ia harus USG pertama sebelum kehamilan 12 Minggu dan kedua saat kehamilan delapan bulan,” Ujar Meri, Jumat (18/10).
Untuk mencegah stunting itu Dinas tidak hanya terfokus memperhatikan Ibu hamil saja tapi juga 1000 hari kehidupan yakni mulai hamil sampai anak berumur dua tahun.
“Sebab semua problem berawal dari persoalan sumber daya manusia, dan itu dimulai dari anak dalam kandungan,” ucapnya. (*)